SAMARINDA, Berita HUKUM - Aksi unjuk rasa yang digelar para Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman ( Unmul ) Samarinda, yang tergabung dalam Gerakan Rimbawan Menggugat (Geram) yang beberapa hari belakangan ini menuntut Dekan Fakultas Kehutanan Unmul Dr. Abubakar untuk mundur dari kursi Dekan semakin memanas. Ratusan mahasiswa berbagai fakultas juga turut ikut dalam unjuk rasa yang di gelar di kampus Unmul pada, Senin (10/3).
Unjuk rasa mahasiswa kali ini dipicu dengan aksi demo yang dilakukan pada, Sabtu (8/3) lalu, yang diwarnai dengan keributan, karena adanya keterlibatan salah satu organisasi massa (ormas) dalam menentang aksi mereka.
Mahasiswa dalam selebarannya menyebut bahwa, aksi solidaritas ini dilakukan karena tidak ingin segala ketimpangan yang terjadi di kampus Unmul terus terjadi.
Tidak jauh berbeda dengan tuntutan pada aksi sebelumnya, mengenai penghapusan dan kejelasan terkait para pemegang kebijakan kampus dalam pemotongan gaji tenaga honorer fakultas di Unmul dan meminta Rektor Unmul untuk menjelaskan dengan transparansi dalam anggaran pendidikan Unmul.
"Kami juga meminta kepada Rektor agar bersikap tegas, atas tindakan premanisme yang terjadi di kampus Unmul," tegas Bernard.
Selain berkeliling kampus mahasiswa juga memblokir jalan depan Kampus Fakultas Kehutanan, akibatnya jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda 2 dari kedua arah.
Humas Komite Mahasiswa Peduli Kesejahteraan Civitas Akademika, Bernard mengatakan, salah satu hal penting yang disoroti adalah munculnya kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai tidak transparan dan, "sampai saat ini masih saja menjadi beban bagi mahasiswa," pungkas Bernard.(bhc/gaj) |