Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Komisi I DPR
Mahfudz Siddiq: Penyelesaian Masalah Papua dalam Tataran Kebijakan
Friday 24 May 2013 09:18:22
 

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam 2 tahun terakhir, Komisi I memberikan perhatian khusus pada dinamika persoalan Papua karena beberapa pertimbangan. Pertama kita inginkan Papua bagian dari NKRI yang secara politik stabil dan secara pembangunan signifikan sehingga akan mampu meningkatkan kualitas rakyat papua secara keseluruhan.

Dalam Raker Komisi I dengan Menteri Pertahanan Prunomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri dan Kepala Badan Intelijen Negara, Kamis (23/5). Ketua Komisi I Mahfud Siddiq mengatakan Papua dan Papua Barat merupakan provinsi yang pembangunannya masih tertinggal. Selain itu persoalan papua juga menjadi konsern sejumlah pihak didunia internasional.

“Ada yang memasukkan agenda papua dalam forum multiateral atau regional. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah,” katanya.

Kemudian, di tengah upaya pemerintah melalui kemenlu untuk melakukan akselerasi kebijakan luar negeri, tentu saja kami(Komisi I) berpandangan Indonesia harus dalam posisi yang lapang, dalam konteks hubungan Internasional. “Kami tidak ingin kebijakan luar negeri menjadi terhalang oleh persoalan domestik yang belum selesai.” katanya.

Persoalan papua dalam konteks sejumlah kasus kekerasan bersenjata, seringkali digiring pada posisi hadap-hadapan elemen sipil dengan elemen bersenjata. Kita tidak ingin persoalan ini kemudian digunakan secara sistemik untuk melemahkan institusi institusi keamanan. Karena sekali ini meluas, maka akan menarik perhatian banyak pihak.

Ini yang menjadi pertimbangan mengapa dua tahun ini Komisi I konsern dengan persoalan ini. Komisi I sudah bertemu dengan stakeholder yang ada di Papua seperti pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan elemen-elemen di Papua. Inventarisasi masalah sudah lengkap, selain itu hasil-hasil kunjungan kami juga dibahas secara intens dengan sejumlah pihak seperti LIPI.

Ada harapan, bahwa sebeluym pemerintahan SBY berakhir, meletakkan pijakan yang kuat bagi penyelesaian masalah Papua. “Konstruksi policynya seperti apa dan bagaimana kita mendorong proses ini dari berbagai jalur. Output bisa menjadi bahan baku awal untuk kita konsolidasi konsep penyelesaian masalah Papua,” katanya.(dpr/bhc/rby)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2