JAKARTA, Berita HUKUM - Atika—dari tim manajemen artis yang pernah menangani artis peran Ardina Rasti dan masih menangani artis peran Eza Gionino—memberi kesaksiannya, Rabu (1/5) siang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Dalam sidang lanjutan kasus tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh Eza terhadap Rasti itu, Atika mengaku tak melihat sama sekali bekas tindak kekerasan pada diri Rasti.
"Untuk kasus di Bintaro (kediaman Rasti) Juni 2012, saya pagi-pagi ditelepon Rasti, dia bilang dianiaya. Rasti cerita Eza telah menganiaya dia. Eza pukul Rasti," cerita Atika dalam sidang tersebut. "Lusanya saya ketemu Rasti, ketemu di lokasi shooting di daerah Veteran, Bintaro. Saya lihat kondisi Rasti baik-baik saja, tidak ada bekas pemukulan. Rasti tidak cerita, tidak ada benjol," lanjutnya.
Atika mengaku pula, Rasti ketika itu mengatakan bahwa ia dianiaya selama kira-kira tiga sampai empat jam oleh Eza. Namun, Atika tetap saja tak melihat ada bekas penganiayaan. "Dipukul badannya, mukanya. Tapi, saya enggak terlalu nanyakan itu. Saya lihat dia (Rasti) baik-baik saja. Dia juga tidak cerita setelah kejadian itu. Saya tidak periksa karena dia tidak cerita," papar Atika.
Dalam kesaksiannya, Atika juga mengaku tahu persis hubungan cinta yang dulu dijalin oleh Eza dan Rasti. "Hampir semua, (Rasti) cerita. Saya tahu ada permasalahan, Rasti suka cerita (hubungannya dengan Eza). Cekcok dengan Eza sering, tapi suka balik lagi," tutur Atika.
Lanjut Atika, ia memang pernah mengantar Rasti ke rumah sakit, tetapi bukan untuk memeriksakan atau mengobati luka karena penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Eza.
"Saya antar ke Rumah Sakit Internasional Bintaro, Rasti jatuh di kamar mandi. 'Kondisi kamu gimana?', Rasti bilang, dia baik-baik saja," tutur Atika lagi. "Saya tahu dari Eza, Rasti pingsan karena asmanya kambuh. Itu masih di Pejaten, pingsannya di kamar mandi," sambungnya, seperti yang dikutip dari kompas.com, pada Rabu (1/5).
Dalam sidang tersebut, Atika juga mengatakan bahwa tim manajemennya sudah berusaha mendamaikan Eza dan Rasti, tetapi belum berhasil. "Beberapa kali kami berusaha mendamaikan kejadian di Bintaro, tapi (perdamaian itu) enggak pernah terjadi. Kami pertemukan Eza dan Rasty, tapi tidak jadi. Saya tidak memihak keduanya, kami ingin mendamaikan secara kekeluargaan. Tapi, pihak Rasti tidak pernah mau ketemu," jelas Atika.(kmp/bhc/rby) |