BRASIL, Berita HUKUM - Presiden sementara Brasil, Michel Temer, yang menggantikan Dilma Rousseff, telah dilantik secara resmi sebagai presiden Brasil setelah Rousseff dimakzulkan oleh Senat pada, Rabu (31/8) melalui pemungutan suara.
Temer akan menjabat sebagai presiden Brasil sampai Januari 2019. Dilma Rousseff disingkirkan dari jabatannya oleh Senat dalam pemungutan suara dengan 61 mendukung pemakzulan dan 20 orang senator menolak. Tetapi senator menolak sebuah usulan agar melarang Rousseff untuk menduduki jabatan publik sampai delapan tahun mendatang.
Rousseff telah diberhentikan sementara oleh Senat pada Mei lalu, setelah diduga melakukan manipulasi anggaran. Posisinya waktu itu digantikan sementara oleh wakilnya, Michel Temer.
Rousseff mengatakan Senat melakukan ketidakadilan terhadap seorang perempuan yang tidak bersalah. Dia menuduh para senator yang memberikan suara untuk memakzulkannya merupakan bagian dari sebuah kudeta politik.
Krisis ekonomi
Ketika Senat Brasil melakukan pemungutan suara, lebih dari 1.000 orang yang mendukung dan menolak pemakzulan menggelar demonstrasi di depan gedung parlemen, seperti disampaikan staf diplomatik pada KBRI di ibu kota Brasil, Brasilia, Febrizki Bagja Mukti.
Meski demikian Febrizki mengatakan secara umum warga Brasil apatis dalam menanggapi hasil pemakzulan tersebut.
"Kalau saya lihat hasil survei lebih dari 80% melihat pemakzulan ini tak akan membawa banyak perubahan, kalau saya lihat mungkin sudah capai dan proses pemakzulannya saja sembilan bulan dan hasil akhirnya sudah hampir bisa diprediksi," jelas dia.
Namun, menurut Febrizki, masyarakat menaruh harapan besar terhadap presiden baru Michel Temer untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi.
"Walaupun apatis tapi harapan mereka cukup tinggi bahwa ini akan mungkin tak serta merta, tapi dalam jangka menengah dan panjang akan membawa perubahan yang lebih baik," kata dia.
Febrizki menjelaskan tantangan terbesar Temer adalah mengeluarkan Brasil dari krisis ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan serta membuka lapangan kerja.
Michel Temer, yang akan memerintah sampai 1 Januari 2019, menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi Brasil, yang mengalami resesi yang paling buruk dalam seperempat abad terakhir.
Dia berencana untuk memotong program sosial populer yang diperkenalkan oleh Partai Pekerja.
Ekonomi Brasil menurun menyusul kemerosotan harga komoditi andalan Brasil seperti minyak, bijih besi dan kedelai.
Pada 2015 lalu, ekonomi negara ini menyusut sampai 3,8%, yang terburuk sejak 1981.
Inflasi mencapai 10,7% pada akhir tahun lalu, pengangguran meningkat sampai 9% pada 2015.(BBC/bh/sya) |