Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Ukraina
NATO Menunda Kerja Sama dengan Rusia
Thursday 03 Apr 2014 09:02:55
 

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan jalur diplomatik tetap terbuka. Rusia diyakini mengerahkan puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan Ukraina.(Foto: BBC)
 
UKRAINA, Berita HUKUM - Para menteri luar negeri NATO mencapai kesepakatan dengan suara bulat untuk menunda semua kerja sama praktis militer dan sipil dengan Rusia. Sekjen NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan aneksasi Rusia atas Krimea -yang merupakan wilayah Ukraina- merupakan ancaman terberat bagi keamanan Eropa dalam satu generasi belakangan.

Dia menegaskan bahwa urusannya tidak bisa menjadi seperti biasa lagi.

"Pada saat yang sama kami akan mempertahankan jalur komunikasi diplomasi terbuka dan siap untuk pertemuan tingkat duta besar atau menteri di Dewan NATO Rusia," tambahnya.

Sebelum tercapainya kesepakatan, Rasmussen membantah laporan-laporan yang menyebutkan Rusia menarik mundur sebagian pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina.

Selain menunda kerja sama, NATO juga mempertimbangkan untuk mendirikan pangkalan militer permanen di negara-negara Baltik untuk menjamin anggotanya di Eropa Timur.

Aksi Rusia di Ukraina antara lain menimbulkan kekhawatiran di Estonia, Latvia dan Lithuania, yang pada masa perang dingin menjadi bagian dari Uni Soviet.

Pesawat tempur NATO juta akan ikut serta dalam patroli udara di kawasan dalam latihan rutin yang menurut para pengamat semakin penting karena krisis Ukraina.

Pemerintah Moskow diyakini mengerahkan puluhan ribu pasukan ke perbatasan dengan Ukraina dalam beberapa hari belakangan.

Menteri luar negeri Amerika Serikat dan Rusia sudah bertemu untuk membahas penyelesaian krisis di Ukraina tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Ukraina
 
  Ribuan Drone Digunakan Perang di Ukraina, Mengapa Fungsinya Begitu Penting?
  Krisis Pangan, Rusia Buka Opsi Ekspor Gandum Ukraina
  Rusia Ingin Umumkan Kemenangan di Ukraina pada 9 Mei, Kenapa Tanggal Itu Begitu Penting?
  Mengapa Indonesia Abstain Saat Rusia Dikeluarkan dari Dewan HAM PBB?
  Bagaimana Sikap Negara BRICS terhadap Rusia?
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2