Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Migas
Nasionalisasi Migas Indonesia: Pertamina Bukan Milik Presiden dan Bukan Milik Dirut Pertamina
Monday 18 Mar 2013 12:32:18
 

Ugan Gandar saat memberikan kata pembukaan Kedaulatan Migas di tangan anak bangsa, Senin (18/3).(Foto: BeritaHUKUM.com/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Federasi Serikat Pertamina Bersatu bersama BEM se-Jakarta, karyawan Chevron, HMI cabang Makassar, juga hadir dalam Deklarasi ini Fuad Bawazier, Faisal Yusra - Presiden KSPMI, Ugan Gandar Presiden FSPP, Edhie Masardhei, Marwan Batubara, dan Edy Maoun, Sri Bintang Pamungkas.

Acara Nasionalisasi Migas Indonesia diadakan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, dan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya dibuka dengan do'a oleh Ustad H Abdul Kurnia, Senin (18/3).

Ugan Gandar Presiden FSPPB dalam pidato awalnya mengucapkan Terimakasih pada Serikat Pekerja Migas dari Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Serikat Pekerja Bontang PT Badak, Serikat Pekerja dari Papua, dan Purwokerto.

Ugan mengatakan, jika kedaulatan Energi Indonesia saat ini tergangu, maka kedaulatan Negara teranggu. Kami Serikat Pekerja Energi bersepakat kembali untuk mengambil kedaulatan Energi.

"Anak Makassar kamu sangat berenergi, jangan buang energi dengan demo yang tidak penting, demolah untuk mengambil kedaulatan energi kita, Nasionalisasi aset Migas dan kekayaan alam kita," ujarnya.

Ditambahkan Ugan, Blok Mahakam sebentar lagi akan habis, hampir 2 triliun hasil dari Blok Mahakam setiap bulan dilarikan keluar negeri. Bila dana sebesar itu dimanfaatkan untuk membangun Kalimatan, maka akan maju Anak Bangsa.

"Pertamina bukan milik Negara, Pertamina milik rakyat, dan bukan milik Presiden serta bukan milik Dirut Pertamina," katanya.

Mari kita bertindak cepat, bertindak yang kuat, buat karyawan Pertamina jangan enak-enak saja disana saat ini, kita terganggu.

Energi panas bumi sedang diobok-obok, 40% panas bumi ada di Indonesia, kenapa kita disuruh mencari sumber minyak di luar negeri ini, sementara di Indonesia dikasih ke pihak Asing.

Apakah orang Kalimantan ikhlas?, bila tidak, lakukan perlawanan. Hari ini kita jadikan hari bangkitnya kedaulatan Energi pada Anak Bangsa.

Banyuwangi saat ini emasnya lagi diobok-obok oleh pihak asing, Pertamina milik rakyat, bukan milik Menteri-Menteri itu, bukan milik penguasa, bukan milik Dirut Pertamina, dan bukan milik saya.

Kilang yang ada di Tuban, Balongan tekan Direksi, jangan cengeng kalian, segera tekan Direksi kalian masing-masing.

"Jangan sampai kita menunggu Bung Karno bangkit dari kuburannya, jangan tunggu VOC jilid dua, apa musti kita tunggu Bung Karno bangkit dari kuburan," pungkasnya.(bhc/put)



 
   Berita Terkait > Migas
 
  Komisi VII Dorong Pemerintah Transparan dan Adil dalam Kelola Migas
  Pemerintah Jangan Anggap Enteng Hengkangnya Investor Migas
  Tata Kelola Migas Harus Ditata Ulang
  Pemerintah Umumkan Hasil Lelang Wilayah Kerja Migas 2013
  Erie Soedarmo: Soal Migas Perlu Dibentuk BUMN Khusus
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2