Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
SARA
Negara Perlu Ambil Langkah Tegas Terhadap Pelecehan Lagu Indonesia Raya
2020-12-29 00:58:07
 

Viral Lagu Indonesia Raya Dilecehkan.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mengecam dan mengutuk keras penghinaan dan pelecehan lagu Indonesia Raya di akun Youtube "MY Asean" yang mengaku berasal dari Malaysia. Azis meminta Kedutaan Besar Malaysia mengambil langkah konkret serta mengungkap aktor di balik parodi lagu Indonesia Raya yang membuat masyarakat Indonesia geram dan menimbulkan efek buruk bagi hubungan bilateral kedua negara.

"Malaysia harus dapat menangkap pelaku dan mengumumkan secara resmi. Ini sebuah penghinaan terhadap simbol negara Bangsa Indonesia. Lagu Indonesia Raya merupakan salah satu empat simbol negara selain bendera, bahasa dan lambang negara," kata Azis melalui rilis yang diterima Parlementaria, Senin (28/12).

Politisi Partai Golkar itu juga meminta Kementerian Luar Negeri serta institusi negara yaitu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Badan Intelijen Negara (BIN) dapat melakukan komunikasi dan koordinasi serta mengambil langkah tegas dan terukur terhadap permasalahan tersebut.

"Kemenlu dapat mengirimkam surat protes kepada Pemerintah Malaysia dan pihak BSSN serta BIN dapat segera bekerja melakukan investigasi dan menggali informasi terhadap motif tersebut," tegas Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

Sebelumnya lagu kebangsaan Indonesia yang diparodikan tersebut diunggah melalui akun Youtube 'MY Asean' sekitar dua pekan. Lirik Indonesia Raya ciptaan WR Supratman diganti dengan kalimat-kalimat ejekan untuk Indonesia dan Presiden pertama Sukarno. Video unggahan parodi lagu Indonesia Raya bukan saja mengganti lirik, konten tersebut juga memunculkan gambar Garuda Pancasila yang diubah dengan gambar ayam.

Lantas terdapat gambar dua anak kecil tengah buang air kencing ke arah bendera Merah Putih. Sejak diunggah sekitar dua pekan lalu, saat ditelusuri kembali pada Minggu (27/12) pukul 19.00, akun "MY Asean" tak lagi ditemukan. Akan tetapi video parodi Indonesia Raya telah diunggah ulang oleh sejumlah akun lain.

Sementara, Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris berharap Kepolisian Diraja Malaysia melakukan penegakan hukum bagi pelaku pelecehan Lagu Indonesia Raya yang diunggah pihak yang mengaku berasal dari Malaysia. Meskipun demikian, ia menyambut baik tanggapan Pemerintah Malaysia melalui perwakilannya di Jakarta yang akan menindak tegas pelaku penghinaan dan ujaran kebencian di media sosial terhadap simbol Negara Indonesia.

"Dalam hal ini kami tentunya berharap Kepolisian Diraja Malaysia bisa segera menjalankan proses penegakan hukum terhadap pelaku sesuai dengan komitmen yang disampaikan oleh Pemerintah Malaysia," papar Charles dalam siaran persnya yang diterima Parlementaria, Senin (28/12).

Melalui laman Facebook Kedubes Malaysia di Jakarta, Otoritas Malaysia sedang melakukan investigasi atas persoalan yang bisa mengganggu hubungan baik kedua negara tersebut. Menurut Charles, dengan dilakukannya proses penegakan hukum, maka insiden tersebut tidak bisa dijadikan alat untuk memprovokasi hubungan Indonesia dan Malaysia.

"Kami tentunya berharap hubungan baik yang sudah dijalankan antara kedua negara selama ini bisa terus berjalan. Indonesia dan Malaysia adalah mitra strategis di kawasan dan di berbagai forum multilateral," tegas politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Dalam pernyataannya, Pemerintah Malaysia mengutuk keras segala bentuk provokasi negatif dengan niat untuk memengaruhi hubungan bilateral kedua negara yang selama ini terjalin sangat dekat antara Pemerintah Malaysia dan Indonesia. Diketahui, lagu Indonesia Raya dibuat parodi oleh akun MY Asean dan diunggah di YouTube. Persoalannya, aransemen dan lirik lagu kebangsaan tersebut telah diubah.

Video berdurasi 1,31 menit tersebut diunggah sekitar 2 pekan lalu oleh akun berlogo bendera Malaysia. Tercatat video tersebut telah disaksikan lebih dari 30.000 penonton. Dalam video itu, lirik lagu diawali suara ayam berkokok. Aransemen lagu pun terlihat hampir seperti aslinya, hanya tambahan suara ayam dalam lagu itu. (eko/sf/rnm/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > SARA
 
  Legislator Ajak Masyarakat Hindari Isu SARA di Pemilu 2024
  Unggah Konten Ujaran Kebencian, Satgas Nemangkawi Tangkap Pemilik Akun Ini
  Lagi, Kicauan Ferdinand Hutahaean Tentang Anies Baswedan dan Hadramaut Berbau Rasisme dan Berbahaya
  PP Muhammadiyah: Masyarakat dan Umat Minta Abu Janda Ditangkap dan Diadili
  Abu Janda Kembali Dilaporkan ke Polisi, Kali Ini Terkait Ujaran SARA Terkait Islam Arogan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2