Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Pangan
Ojek Online Minta Jam Operasional dan Lokasi Gerai Toko Tani Kementan Ditambah
2020-04-08 19:08:39
 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Kabadan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi saat memberikan keterangan pers di TTIC Jakarta Selatan.(Foto: BH /amp)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke toko tani indonesia center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek. Saat sidak, salah satu driver ojol mengeluhkan jam operasional pasar yang terlalu singkat dan secara langsung meminta kebijakan agar Mentan mau menambahnya.

"Pemesanan untuk ke TTIC banyak Pak (Mentan) namun karena waktunya terlalu singkat kita jadi tidak bisa ambil banyak. Mohon Bapak menambah jam operasionalnya," ucap driver ojol tersebut.

Menanggapi hal tersebut Mentan Syahrul mengatakan bahwa ia akan berkoordinasi dengan kepala badan ketahanan pangan (Kementan) sebagai penanggung jawab TTIC untuk penambahan jam operasional.

"Melihat kondisi antrian beberapa hari ini yang begitu padat. Saya berkoordinasi dengan Kepala Badan Ketahanan Pangan yang mengendalikan TTIC agar mungkin waktunya bisa ditambah lagi 1 hingga 2 jam jadi operasional yang biasanya jam 10 pagi hingga pukul 2 siang maka akan ditambah lagi nanti," kata Syahrul saat diwawancarai dalam sidak on the spot TTIC pada Rabu (8/4).

Syahrul mengatakan, jika kepadatan pada antrian di TTIC terjadi, maka untuk menetramkan para pembeli sesuai anjuran pemerintah dengan menerapkan jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain.

"Persoalan yang ada kenapa antrian panjang karena 'physical distancing' kita harus lakukan walaupun sulit namun untuk menertibkannya mutlak harus dilakukan," ujarnya.

Selain itu, Mentan Syahrul juga mengatakan bahwa sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu rakyat dengan segala cara sehingga salah satu pilihan terbaik dengan membuka pasar tani di 38 provinsi khususnya di Jabodetabek. Ia juga meminta kepada Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan untuk memperluas pasar tani di Jabodetabek sehingga tidak hanya pasar tani (TTI) di Jakarta Selatan.

"Hari ini saya sudah meminta kepada Kabadan Ketahanan Pangan untuk tidak hanya membuka pasar tani ditempat ini saja tapi ada 5 tempat di Jabodetabek yang bisa dijadikan induk dan agen agen pasar-nya juga harus diperluas dan siapa saja yang mau untuk menjadi agen boleh," sambungnya.

Dalam sidak itu, Mentan juga menjumpai para driver serta masyarakat yang sedang antri untuk masuk ke pasar TTIC dan ia juga meminta para pembeli untuk tetap menggunakan masker sewaktu beraktivitas diluar rumah.

Ditempat yang sama, Muhammad Gufron, driver Gojek mengatakan bahwa pemesanan bahan pangan melalui aplikasi Gojek sangat membantunya. Terutama dalam mendapatkan pelanggan di tengah wabah Covid-19 ini.

"Kalau perlu tahu saya dari pagi dapat pelanggan susah, paling banyak satu atau dua. Tapi setelah jam buka TTIC saya bisa memaksimalkan mendapat pelanggan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ardi, driver GoJek lainnya yang ditemui seusai membeli kebutuhan pangan pokok untuk pelanggan di TTIC Pasar Minggu.

"Alhamdulillah tertolong dengan adanya Go Shop ini, karena pelanggan yang memesan Gojek memang sangat turun," kata Ardi.

Selain driver GoJek, Pasar Mitra Tani/TTIC Kementan juga menerima langsung masyarakat yang ingin berbelanja bahan pangan. Namun dengan adanya pandemi Corona, interaksi dibatasi dan terus diupayakan menjaga jarak.

Salah satu pengunjung Suherman misalnya, ia mengungkapkan pelayanan TTIC di tengah merebaknya virus Corona ini sudah cukup bagus dengan berusaha menerapkan physical distancing.

"Walau antri sebelum belanja namun kami akan lakukan sesuai anjuran pemerintah yang sudah berusaha dalam menangani Covid-19," tukasnya.(hum/bh/amp)



 
   Berita Terkait > Pangan
 
  Aparat Penegak Hukum Didesak Turun Tangan Investigasi Kasus Mafia Pangan
  Ansy Lema: Bapanas Harus Bereskan Carut-Marut Pangan Nasional
  Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Pemerintah Diminta Lebih Waspada
  Pemerintah Diminta Antisipasi Ancaman Krisis Pangan
  Harga Pangan Belum Stabil, Andi Akmal Pasluddin Tegaskan Pemerintah Segera Kerja Optimal
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2