Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Organik
Oleh-Oleh dari Bogor Organic Fair
Saturday 16 Jun 2012 18:20:55
 

Suasana Stand BOF (Foto: Ist)
 
BOGOR (BeritaHUKUM.com) - Aliansi Organis Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor, Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia, dan Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan Bogor Organic Fair (BOF) ke dua dan Festival Herbal Indonesia di halaman muka kampus IPB Baranangsiang, Bogor, beberapa waktu lalu. Dengan tajuk Pasar Organik dan Fair Terbesar di Indonesia.

"Acara ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bagaimana hidup sehat, ramah lingkungan dan sosial, dengan pertanian dan gaya hidup organik ", ungkap Sri Nuryati, Media dan Campaign Manager AOI, "selain itu, untuk mempermudah rantai pemasaran petani organik dengan produsen besar dan konsumen".

Acara ini dimeriahkan 35 gerai peserta dan 10 food festival. Diantaranya tiga gerai peserta yang berasal dari kelompok tani. "Kami jadi mudah membuat sertifikasi produk karena gerainya hadir disini dan dapat memperkenalkan langsung produk organik kami ke konsumen atau bekerja sama dengan produsen besar", ungkap Rudi Redani, Direktur Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia yang membina kelompok tani kayu manis organik Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selain bazaar, terdapat juga acara lain (side event) seperti unjuk wicara, seminar, lokakarya, berbagai lomba organik dan herbal. Sebelum kegiatan inti pada 9 Juni, juga telah diadakan demo masak keliling berbahan baku produk organik, lomba desain poster bertema hidup sehat, dan ramah lingkungan dengan gaya hidup organik serta roadshow film tentang pertanian organik di beberapa kampus.

Bogor Organic Fair akan menjadi acara tahunan. "Bogor akan menjadi lokasi tetap selain karena sekretariat AOI berada disini, Bogor merupakan gerbang petani organik menjual produknya ke Jakarta", kata Sri Nuryati, "karena sebagian besar petani organik berasal dari Cisarua dan Cijeruk, dan Puncak". Cita Ariani (bhc/siej/rat)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2