MALAYSIA, Berita HUKUM - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengukuhkan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion adalah bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang selama ini hilang. PM Najib Razak mengatakan para ahli yang meneliti potongan itu membuat kesimpulan meyakinkan bahwa benda tersebut adalah bagian dari pesawat yang membawa 239 penumpang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret tahun 2014.
Kepastian itu didapat setelah dilakukan penelitian di sebuah pusat pengujian aeronotika di dekat Toulouse, Prancis.
"Hari ini, 515 hari setelah pesawat hilang, dengan berat hati saya harus memberitahukan kepada Anda bahwa tim ahli internasional secara meyakinkan mengukuhkan bahwa puing pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion benar berasal dari MH370.
"Sekarang kita mempunyai bukti fisik, sebagaimana diumumkan pada 24 Maret tahun lalu, bahwa penerbangan MH370 secara tragis berakhir di Samudra Hindia bagian selatan," kata Perdana Menteri Malaysia Kamis dini hari Kamis (6/8).
Ditambahkannya, pemerintah Malaysia bertekad mencari tahu kebenaran tentang apa yang sejatinya terjadi dengan pesawat jenis Boeing 777 tersebut.
Seorang jaksa Prancis Serge Mackowiak mengukuhkan potongan sayap, yang dikenal dengan nama flaperon, memang berasal dari 777 - sama jenisnya dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang.
Namun, lanjutnya, tes lanjutkan masih perlu dilakukan yang direncanakan akan dimulai Kamis ini, Kamis (6/8).
Sementara, meskipun bagian pesawat yang ditemukan di Reunion dikukuhkan berasal dari MH370, para keluarga korban meminta pencarian pesawat dan penumpang dilanjutkan sampai ketemu.
Mereka diberitahu mengenai hasil sementara pemeriksaan bagian pesawat MH370 sebelum Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengeluarkan pengumuman bahwa puing yang ditemukan di Pulau Reunion, wilayah Prancis di Samudra Hindia, berasal dari pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.
Benda tersebut diketahui sebagai flaperon atau komponen pada sayap pesawat.
"Sekarang mereka mengukuhkan benda berasal dari MH370, saya tahu suami saya tidak ada di dunia ini lagi tetapi mereka tidak bisa menggantungkan pada satu flaperon," kata Jackqita Gomes, istri awak kabin, Patrick Gomes.
"Kami meminta mereka melanjutkan pencarian sampai pesawat ditemukan dan dipulangkan. "Ini belum selesai," tambahnya.
Lim Khim Fatt, yang istrinya berada di dalam pesawat, menuturkan penemuan puing belum membuktikan apapun. "Satu flaperon tidak berarti seluruh pesawat sudah ditemukan. Harus ada puing-puing lain yang perlu dicari."
Pengukuhan yang dikeluarkan oleh perdana menteri Malaysia, lapor wartawan BBC Theo Leggett, tidak banyak membantu mengungkap misteri yang terjadi pada pesawat Boeing 777 itu.
Yang sudah pasti, lanjutnya, tim pencari yakin pesawat memang terbang jauh menyimpang dari jalur yang seharusnya dilalui dalam rute dari Kuala Lumpur ke Beijing, dan pesawat kemudian jatuh di Samudra Hindia bagian selatan.
Namun belum diketahui mengapa pesawat mengubah haluan, mengapa gagal berkomunikasi dengan menara pengawas atau mengapa transponder radarnya dimatikan.
Pertanyaan-pertanyaan itu, sebagaimana dilaporkan Legget, mungkin bisa terjawab apabila pesawatnya sendiri ditemukan beserta kotak hitamnya. Hingga kini pesawat dengan 239 orang, termasuk warga Indonesia, Malaysia dan Cina, tidak diketahui keberadaannya.(BBC/bh/sya) |