Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Pancasila
Pancasila Harus Diwujudkan dalam Tingkah Laku Keseharian
2018-10-01 18:59:55
 

Ketua DPR Bambang Soesatyo membacakan serta menandatangani ikrar komitmen menegakan Pancasila demi keutuhan NKRI di Lubang Buaya, Jaktim.(Foto Jaka/jk)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa Pancasila merupakan ruh bangsa Indonesia. Karenanya, kesaktian Pancasila tak cukup dimaknai dalam tataran ideologis-formal semata. Namun, harus diwujudkan dalam tingkah laku keseharian masyarakat.

"Menghayati kesaktian Pancasila harus dengan aktualisasi dalam berbagai kegiatan kehidupan. Sehingga Pancasila tak mati suri, tak kalah dari ideologi lain yang tidak sejalan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia," ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, usai upacara hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Senin (1/10).

Upacara Hari Kesaktian Pancasila dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membacakan teks Pancasila di susul dengan pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan Bamsoet membacakan serta menandatangani ikrar komitmen menegakan Pancasila demi keutuhan NKRI.

Hadir dalam upacara tersebut antara lain Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto serta pejabat tinggi negara lain.

Bamsoet mengingatkan jangan sampai Pancasila mengalami degradasi kredibilitas karena implementasi yang tak tepat sasaran. Pancasila jangan dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Namun, harus dimanfaatkan untuk memperkuat ikatan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, serta meneguhkan rasa cinta tanah air untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

"Peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dijadikan peringatan bagi kita sebagai bangsa, bahwa dalam sejarah perjalanan bangsa ini pernah ada kekejaman dan pengkhianatan. Untuk itu, semua elemen bangsa harus waspada jangan sampai paham komunisme tersebut tumbuh subur kembali di bumi pertiwi yang kita cintai ini. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus menyadarkan kita bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup itu mampu menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang ada," kata Bamsoet.

Legislator Partai Golkar ini meminta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan adanya berbagai gerakan yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi negara. Peningkatan kewaspadaan tersebut perlu dilakukan karena dalam era globalisasi seperti saat ini, bangsa dengan ideologi yang kuat yang akan mampu bertahan.

"Cara paling mudah menghancurkan sebuah negara adalah dengan memecah belah bangsa dan melunturkan ideologinya. Kita harus lawan setiap gerakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya. Siapapun yang ingin mengganti Pancasila, mereka tak akan hidup damai di tanah Indonesia," tegas Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengajak seluruh komponen masyarakat menyadari bahwa Pancasila merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Karenanya, Pancasila harus dijadikan sebagai sumber pengetahuan dalam menjaga harkat, derajat dan martabat bangsa.

"Karena digali dari akar kehidupan yang majemuk, Pancasila mencakup seluruh kebutuhan dan hak-hak dasar manusia secara universal serta mengakar pada nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Pancasila harus ditanamkan dan dipupuk ke dalam sanubari setiap insan sehingga mampu membangun karakter bangsa," pungkas legislator dapil Jawa Tengah VII itu.(jk/sf/DPR/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Pancasila
 
  Pancasila Dilaksanakan, Jangan Diingkari
  Syarief Hasan Dukung Penuh Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan Nasional
  Menerima Pancasila Sebagai Dasar Negara Adalah Keputusan Strategis
  HNW: Pancasila Bukti Kedekatan Hubungan Antara Agama dan Negara
  Pancasila Hadir Karena Kenegarawanan Para Pendiri Bangsa
 
ads1

  Berita Utama
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

 

ads2

  Berita Terkini
 
Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

Kasus Ammar Zoni Diduga Ada Kerjasama Petugas Rutan, Komisi XIII DPR: Yang Terbukti Terlibat Bila Perlu Dipecat !

Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2