Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Inggris
Pangeran Harry Ultah di Sarang Taliban
Monday 10 Sep 2012 00:04:32
 

Pangeran Farry (Foto: Ist)
 
INGGRIS, Berita HUKUM - Henry Charles Albert David atau Pangeran Harry (27), putra bungsu Pangeran Charles, akan berulang tahun ke - 28 pada Sabtu (15/9) mendatang. Namun, momen tersebut tidak akan dirayakan secara ingar - bingar di hotel berbintang, tapi di suatu daerah dekat sarang Taliban, di Afghanistan.

Maklum, Saat ini Henry ditugaskan di Afganistan selama empat bulan dan sudah tiba di negeri konflik itu pada Jumat (7/9) waktu setempat. Di negeri itu, ia akan menjadi co - pilot helikopter serbu Apache, bersama 100 anggota Skuadron 662 Resimen 3, Pasukan Udara Inggris di Afghanistan.

Kapten Angkatan Udara Inggris itu, ditempatkan di Kamp Bastion di Helmand, Afghanistan bagian selatan, kawasan yang menjadi jantung pertahanan Taliban. Secara teritorial, ini akan menjadi tantangan bagi cucu Ratu Elizabeth II tersebut.

Pangeran Harry semakin dikenal penuh kontroversi dan akrab dengan dunia glamor setelah pada Agustus 2012 lalu kedapatan berfoto telanjang. Kejadian itu dilakukannya saat menggelar pesta bersama teman - temannya di sebuah tempat permainan biliar di ruang VIP, di sebuah hotel mewah kawasan Vegas, Amerika Serikat.

Sebelumnya, pangeran Harry juga tertangkap basah oleh para fotografer sedang menghabiskan waktu di kolam renang bersama sejumlah gadis cantik berbikini. Pangeran Harry pernah mengalami ketergantungan ganja dan marijuana. Ia memang terbiasa dekat dengan dunia malam, mengonsumsi alkohol dan narkotika sampai mabuk berat.

Tentu saja, ketika ia harus bertugas di Afganistan, semua kebiasaan glamour, termasuk saat ulang tahunnya ke - 28 mendatang, harus ditinggalkan.

Mendapati kabar penugasan Pangeran Harry ke Afghanistan, Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles mengaku sangat bangga. Melalui juru bicara kerajaan, mereka meminta agar tugas dan tanggung jawab ini mampu dilaksanakan sebaik-baiknya oleh Pangeran Harry.

Sebelumnya, Pangeran Andrew, pamanya, telah dikirim dalam perang Falklands, Kepulauan Malvinas, di lepas pantai Argentina, pada 1982. Dan pengiriman Pangeran Harry kali ini, telah melalui pertimbangan, termasuk hasil dari berbagai pelatihan ketat selama 18 bulan di Amerika Serikat serta Inggris.

Dirahasiakan

Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan, tanggung jawab yang diemban Pangeran Harry kali ini menjadi yang kedua. Empat tahun lalu atau pada 2008, ia telah ditugaskan di Afghanistan selama 10 minggu, meski akhirnya ditarik. Saat itu, keamanannya terancam karena rahasia operasi bocor ke media.

"Kali ini, ia akan menjalankan tugas yang lebih sulit, penuh tantangan. Saya telah meminta komandan skuadron supaya membiarkan Kapten Wales (panggilan Pangeran Harry) menjalankan tanggung jawabnya secara baik. Ia harus bisa fokus mengirimkan dukungan kepada pasukan koalisi yang berada di daratan", kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris itu.

Media bahkan diperbolehkan melaporkan penugasannya. Padahal, sebelumnya, penugasan terhadap Pangeran Harry sangat dirahasiakan meski akhirnya bocor. Namun demikian, Kementerian Pertahanan Inggris tetap menutup rapat informasi tentang hal - hal tertentu terkait keberadaan adik Pangeran William ini di Afghanistan.

"Emosi yang ia miliki saat bertugas nanti, sama dengan tentara lainnya. Ia bisa saja menjadi korban Taliban. Karena itu, untuk beberapa hal, kami tetap tidak akan membeberkan kepada media demi keselamatan para prajurit, termasuk Kapten Wales", lanjut pihak Kementerian Pertahanan Inggris, Demikian seperti yang dikutip dari bbcindonesia.com, pada Minggu (9/9).(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Inggris
 
  Rishi Sunak: Siapa Dia dan Mengapa Dia Mau Menjadi Perdana Menteri Inggris Sekarang?
  Skandal Pesta dan Pelecehan Seksual di Balik Mundurnya PM Inggris Boris Johnson
  Brexit: Inggris Akhirnya Resmi Meninggalkan Uni Eropa
  Pemilu Inggris: Bagaimana Boris Johnson Meraih Kemenangan Terbesar dalam 3 Dekade
  Boris Johnson Menjadi PM Inggris dengan Dukungan Suara Kurang dari 0,34% Pemilih
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2