CIREBON, Berita HUKUM - Para Kyai dan Ulama turut berperan aktif berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bersifat Kedaerahan dan tidak disuatu tempat saja melainkan diseluruh wilayah Indonesia. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dihadapan 10.000 Santri Pondok Pesantren Buntet pada acara Haul Al-Marhumin Sesepuhan Warga Pondok Buntet, di Desa Mertapada Kulon, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Sabtu malam (15/4).
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, sejarah tidak bisa terpisahkan antara Ulama, para Santri dan TNI adalah peristiwa 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. "Bangsa Indonesia merdeka karena peran aktif para Kyai dan Ulama bersama-sama dengan umat agama lain, berbagai macam suku berjuang bersama-sama sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat dalam meraih kemerdekaan," katanya.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa perjuangan para ulama dan TNI pertama dipimpin Jenderal Sudirman, pada masa itu oleh anak buahnya dipanggil Kyai. "TNI tidak bisa terlepas dari para Kyai dan para Ulama serta Santri," ucapnya.
Panglima TNI juga menyatakan bahwa, bangsa Indonesia sudah mulai membentuk kelompok-kelompok, ada yang merasa hebat sendiri, merasa paling mendirikan bangsa ini. "Inilah yang harus kita waspadai, adanya kelompok yang paling merasa benar, paling hebat, tidak seperti ulama yang bersatu padu bersama agama lainnya dan bangkit pada saat bangsa membutuhkannya," tegasnya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa, dalam mengisi kemerdekaan dan mempertahankan NKRI agar tetap berdiri teguh dan tidak membedakan agama satu dengan yang lainnya. "Negara Indonesia adalah mayoritas beragama Islam yang benar-benar demokrasi dalam mengajarkan kebaikan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI berharap momentum Haul ini untuk membangkitkan kebersamaan sesama Ulama dan Santri yang turut berperan berjuang merebut kemerdekaan. "Jangan sia-sia kan mereka, kita lanjutkan perjuangan dengan bergandengan tangan agar bangsa Indonesia tetap aman, tenteram dan hidup dalam sendi-sendi Pancasila," ungkapnya.
Diakhir sambutannya Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, Santri dan Ulama mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia, bersama komponen bangsa lainnya, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang hebat hingga saat ini.
Turut hadir pada acara tersebut antara lain Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Kapusbintal TNI, K.H. Anas Arsyad (pengasuh Ponpes Buntet) juga sebagai dewan pengawas Ponpes Buntet Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) dan para sesepuh dan warga Buntet Pesantren 2017.(TNI/bh/sya) |