Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
TNI
Panglima TNI: Paspampres Harus Menjamin Keamanan Simbol Negara
2017-03-14 17:17:33
 

Tampak Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan salam komando pada acara Sertijab Danpaspampres dari Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.A., Tr (Han) (kiri) kepada Brigjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) (kanan).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) adalah prajurit-prajurit terpilih yang memiliki dedikasi dan militansi sangat tinggi dalam menjamin keamanan simbol negara. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanatnya pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Danpaspampres dari Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.A., Tr (Han) kepada Brigjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han), bertempat di Lapangan Hitam Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II No. 6, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).

Panglima TNI mengatakan bahwa, tugas pokok Paspampres adalah pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, Mantan Presiden dan Wakil Presiden RI serta keluarganya, kemudian Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan beserta keluarganya, obyek VVIP, serta tugas protokoler khusus kenegaraan, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

"Tugas Paspampres adalah tugas mulia, mengandung kehormatan sehingga harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh, benar, tulus, berani dan penuh tanggung jawab. Kemuliaan dan kehormatan tugas tersebut menurut Undang-Undang, bahwa Presiden dan Wakil Presiden adalah simbol negara dan kehormatan NKRI," ujar Panglima TNI.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, Presiden sebagai Kepala Negara, memiliki peran dan fungsi mewakili seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, melindungi dan menjaga kedaulatan NKRI. "Untuk itu, Presiden juga disebut sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ucapnya.

Dalam menyikapi perkembangan lingkungan strategis, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan hanya tersedia satu jawaban dan satu tuntutan sekaligus satu "kiat" yang harus dipenuhi oleh seluruh Prajurit Paspampres, yaitu senantiasa meningkatkan profesionalitas, militansi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

"Saya yakin dan percaya sepenuhnya, Paspampres telah sarat pengalaman, serta berbagai dinamika tantangan tugas, yang memiliki kecenderungan terus bergerak secara dinamis seiring dengan perkembangan lingkungan strategis, ilmu pengetahuan dan teknologi," tutur Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan bahwa, semua perilaku, gaya, maupun kinerja yang ditampilkan oleh para Prajurit Paspampres akan dinilai oleh masyarakat sebagai representasi seluruh prajurit TNI karena bersinggungan langsung dengan simbol negara dan didalamnya melekat pula simbol TNI.

"Sebagai simbol kenegaraan, mutlak diperlukan perlindungan, pengawalan dan pengamanan yang bersifat khusus. Sebab, sebagai simbol kenegaraan tentu mencerminkan bangsa dan negara. Artinya, terjaminnya keamanan simbol negara, berarti mencerminkan keamanan negara kita," ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI menjelaskan bahwa, dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu berat dan kompleks, selain semangat pengabdian, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dituntut pula kemampuan fisik, mental, disiplin dan profesionalisme prajurit secara prima sehingga setiap pelaksanaan tugas di manapun dan pada situasi apapun dapat dilaksanakan dengan baik.

"Untuk melaksanakan tugas seperti itu, hanya satu jawaban yang harus diberikan oleh seluruh prajurit Paspampres, yaitu melipat gandakan profesionalitas dan kesiapsiagaan, kewaspadaan, ketulusan, sekaligus keberanian dalam mengemban tugas pokoknya," ungkap Panglima TNI.

Sebagaimana motto Setia Waspada, Panglima TNI menginginkan menjadi ungkapan rasa dan karsa yang mencerminkan kebulatan hati dan tekad, keluhuran budi prajurit Paspampres serta harus setia kepada negara dan bangsa, juga selalu waspada dalam setiap penugasan, menghindari pola pikir rutinitas serta siap untuk menjadi perisai hidup.

"Saya berharap, motto itu senantiasa melekat dalam sanubari, dijunjung tinggi dalam segala situasi dan diaktualisasikan secara kreatif yang berkualitas oleh seluruh prajurit Paspampres apapun tingkatannya dan di manapun bertugas," ulas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Dihadapan awak media seusai memimpin Sertijab Danpaspampres Panglima TNI menyampaikan bahwa Paspampres telah berhasil melaksanakan tugasnya pada KTT IORA (Indian Ocean Rim Association) yang berskala internasional dan dihadiri oleh perwakilan berbagai negara serta kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud. "Saya menilai, Paspampres telah melaksanakan tugasnya dengan prima dan maksimal sehingga salah satu faktor perpanjangan Raja Arab Saudi tinggal di Bali adalah karena terwujudnya rasa aman dan nyaman", imbuhnya.

Panglima TNI menekankan bahwa, setiap keberadaan dan kehadiran Paspampres harus senantiasa dapat memancarkan efek batin yang tenang namun kuat dan dapat memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan. "Setiap prajurit Paspampres dituntut untuk melaksanakan tugas dengan sempurna tanpa kesalahan sekecil apapun," tegasnya.(TNI/bh/sya)



 
   Berita Terkait > TNI
 
  Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
  Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD
  Meutya Hafid: Utut Adianto Pimpin Panja Netralitas TNI Komisi I
  Komisi I DPR RI Sepakat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono
  Aspek Netralitas Akan Jadi Sorotan Komisi I dalam RDPU Visi-Misi Calon Panglima TNI
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2