Rencananya film tersebut akan tayang perdana pada" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
TNI
Panglima TNI Kembali Resmikan Produksi Film Ke-3 "Merah Putih Memanggil"
2017-04-28 18:57:47
 

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat meresmikan produksi film "Merah Putih Memanggil" di Gedung Suma 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/4).(Foto: BH /yun)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan meresmikan produksi film "Merah Putih Memanggil" yang melibatkan pasukan khusus TNI, di Gedung Suma 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat(28/4).

Rencananya film tersebut akan tayang perdana pada 5 Oktober 2017 bertepatan dengan perayaan HUT TNI.

Jenderal Gatot mengatakan, film ini digagas dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pihak luar bahwa TNI akan selalu siap melindungi seluruh warga negara Indonesia.

"Tujuan film ini untuk menunjukkan bahwa TNI mempunyai kemampuan yang sangat tinggi untuk melakukan operasi militer di daerah manapun," ujar Panglima TNI, Jumat (28/4).

"Kami ingin meyakinkan masyarakat maupun pihak luar bahwa TNI selalu ada untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia dari ancaman teroris," ucapnya.

"Film ini digagas dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pihak luar bahwa TNI akan selalu siap melindungi seluruh warga negara Indonesia," kata Panglima TNI.

Film 'Merah Putih Memanggil' bercerita tentang operasi pembebasan WNI di kapal pesiar yang disandera oleh sekelompok teroris.

"Satu orang awak kapal ditembak mati di kapal karena melakukan pembangkangan. Empat orang awak kapal termasuk kapten beserta tiga orang warga negara Prancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara tetangga," kata penulis skenario, TB Silalahi.

Pimpinan penculik meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia. TNI tidak bisa berbuat apa-apa karena teroris itu berada di negara Iain/tetangga.

Negara tetangga tersebut juga sedang kewalahan menghadapi para teroris ini, karena Pemerintahnya sendiri mengalami banyak masalah dalam negeri.

Namun, karena pendekatan dari Pemerintah Indonesia negara tetangga tersebut memberi izin dan kesempatan kepada TNI untuk masuk ke daerahnya untuk membebaskan sandera dibatasi dalam waktu 2x24 jam.

Untuk itu TNI membuat rencana Operasi Gabungan yang melibatkan semua angkatan. TNI AD melakukan operasi tertutup/pendadakan dengan mengirimkan 1 tim dari Batalyon Anti-Teror Kopassus yang diterjunkan malam hari secara "free fall".

"Dalam keadaan siap siaga akan dibantu pesawat tempur dari TNI AU serta kapal-kapal perang TNI AL di pantai serta operasi Kopaska atau Pasukan Katak dan Batalyon Marinir untuk didaratkan. Semua satuan-satuan TNI ini akhirnya dilibatkan," papar TB Silalahi saat memaparkan sinopsis film itu.

Akhirnya operasi pembebasan berjalan dengan berhasil, walaupun ada korban di pihak TNI dan di lain pihak pasukan teroris dalam jumlah yang besar dapat dilumpuhkan dan dihancurkan.

Dalam film ini juga, ucap TB Silalahi, ditunjukkan aspek manusiawi antara lain kisah keluarga yang ditinggal dan terjalinnya percintaan antara perempuan warga negara Prancis dan Komandan Team yang masih lajang yang dilatarbelakangi perasaan berhutang budi karena jiwa dan keluarganya diselamatkan.

Film ini disutradarai Mirwan Suwarso dan diproduseri oleh Jose S. Karjadi, yang melibatkan pasukan Kopassus TNI AD, Marinir, Kopaska, Penerbal, KRI Diponegoro, kapal selam KRI Nanggala dan Skadron pesawat tempur Sukhoi SU-30 dari TNI AU.

Panglima Usai meresmikan produks film 'Merah Putih Memanggil' langsung memeriksa sejumlah alutsista seperti senjata AX-308, Minimi Para Machine Gun dan alat Ampora milik Kopaska.

"Merah Putih Memanggil" dibintangi oleh Maruli Tampubolon, seorang personel TNI AD dan beberapa bintang film nasional, antara lain Verdy Bhawanta, Aryo Wahab, Restu Sinaga dan Prisia Nasution.(bh/yun)



 
   Berita Terkait > TNI
 
  Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
  Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD
  Meutya Hafid: Utut Adianto Pimpin Panja Netralitas TNI Komisi I
  Komisi I DPR RI Sepakat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono
  Aspek Netralitas Akan Jadi Sorotan Komisi I dalam RDPU Visi-Misi Calon Panglima TNI
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2