JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan pejabat Kementerian Agama harus memiliki Integritas serta tidak terbawa arus korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
Menag menyampaikan hal itu pada pelantikan pejabat eselon II Kementerian Agama di operation room Kemenag Jakarta, Jumat (13/12). Hadir Wakil Menag Nasaruddin Umar, Sekjen Bahrul Hayat serta pejabat eselon I dan II.
Menag lebih lanjut mengatakan, pergantian pejabat bukan sesuatu yang tabu bagi pejabat pemerintah yang menganut sistem karir. Menag juga meminta para pejabat yang baru dilantik agar tidak hanya terikat pada tugas formalnya saja. “Pejabat selayaknya tidak hanya terikat pada tugas formal, tapi juga mengawal tugas moral,” ujarnya.
Menag mengingatkan pejabat harus lebih peka dari yang sesuatu yang salah dan benar. Selain itu, sikap berlindung kepada atasan atau melimpahkan kesalahan pada bawahan tidak boleh terjadi di Kementerian Agama.
“Pemimpin yang baik dan sukses seperti Nabi memiliki sifat sidik, amanah, tabligh dan fathanah,” tegas Menag.
“Siddik berarti benar dan berpihak pada kebenaran. Amanah berarti dapat dipercaya dan bisa diberi kepercayaan. Tabligh berarti komunikatif, terbuka, trasparan. Fathanah berarti cerdas dan bijak,” tambahnya.
Mengenai keterbatasan anggaran dalam program yang terkait dengan fungsi agama, Menag meminta agar penentuan program dibuat sesuai dengan program yang berdampak luas bagi masyarakat.
Selain itu, Menag juga menekankan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Menag meminta prinsip akuntabilitas harus diteruskan tanpa terpengaruh dengan hiruk pikuk tahun politik. “Jangan melanggar peraturan,” ingatnya.
Adapun pejabat yang dilantik yaitu Khasan Faozi sebagai Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, M Attamimy sebagai Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Cepi Supriatna Azhar sebagai Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Sri Ilham Lubis sebagai Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Ramadhan Harisman sebagai Direktur Pengelolaan Dana Haji.
Selain itu Jaja Jaelani sebagai Direktur Pemberdayaan Zakat, Hamka sebagai Direktur Pemberdayaan Wakaf, Rachman sebagai Kepala Kanwil Sulawesi Tenggara Marwin sebagai Kepala Kanwil Kepulauan Riau, Ni Putu Listiawati sebagai Ketua STAKHN Mataram dan Yosef Kambu sebagai Ketua STAKPN Sentani.(ks/mkd/kmg/bhc/rby) |