JAKARTA, Berita HUKUM - Pelaku penembakan dua warga negara asing (WNA) di Tower E Lantai 15, Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat diduga berjumlah 7 orang. Masih dilakukan penyelidikan mendalam terkait motif di balik peristiwa tersebut. Aparat Kepolisian Resor Metro (Polrestro) Jakarta Barat sudah mengantongi ciri-ciri pelaku dari hasil rekaman CCTV yang terdapat di lorong apartemen tempat terjadinya peristiwa penembakan.
“Masih kami selidiki, kami masih memeriksa hasil rekaman CCTV, kemungkinan pelaku berjumlah 7 orang,” ucap Kapolrestro Jakarta Barat, Kombes Fadil Imran saat memberikan keterangan kepada wartawan, Minggu (14/7).
Fadil menyebutkan, satu korban bernama Bah Muhammed Jawor, 30, merupakan warga negara Sierra Leone dan satu korban lainnya, bernama Adelusi Oludare, 46, asal Nigeria. “Adelusi tertembak di dada sebelah kanan, ketiak kiri, dan paha kanan, sementara Bah Muhammed tertembak di dada dan lengan kanan,” kata Fadil.
Belum diketahui kepastian motif penembakan yang terjadi pada Sabtu (13/7) sekitar pukul 22.00 itu. Dua WNA yang menjadi korban, kata Fadil, merupakan tamu yang tengah berkunjung ke apartemen tersebut. Selain bukti rekaman CCTV, polisi juga sudah memeriksa selongsong dan proyektil peluru dari senjata yang digunakan pelaku. Namun, sejauh ini belum diketahui kepastian jenis senjata api yang digunakan pelaku.
“Kemungkinan kedua korban ini sedang berkunjung, terlihat dari print out parkir dan handphone milik mereka, sementara proyektil dan selongsong masih diperiksa tim lab forensik,” terang Fadil, seperti yang dikutip dari jpnn.com.
Ia juga menegaskan, hasil pemeriksaan kedua korban yang saat ini mendapat perawatan d RS Royal Taruma, Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, masih nihil. Polisi belum memperoleh keterangan berarti dari keduanya. “Kendalanya, kedua korban belum banyak berbicara. Mengapa ditembak, sedang apa di lokasi tersebut belum terkuak,” ungkap Fadil.
Sejauh ini polisi tengah melakukan pemeriksaan terhadap 18 saksi kejadian, di antaranya 7 orang security, 7 juru parkir, seorang pacar korban, seorang teman pacar korban, dan 2 pemilik apartemen.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kedua korban tengah menunggu seseorang sebelum terjadinya penembakan. “Kami juga sedang memeriksa pemiliknya. Apartemen ini kan disewakan,” kata Fadil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban ditembak saat menuju lokasi kamar yang sudah terpesan oleh pelaku yang mengaku dari interpol (kepolisian internasional). Namun, Fadil belum bisa memastikan kebenarannya, jika kedua korban tersebut merupakan pelaku kejahatan yang sedang diburu interpol. “Masih kami dalami, terkait berbagai dugaan apakah keduanya terlibat kasus narkoba, uang palsu atau apapun itu belum sampai situ penyelidikannya, kami fokus dulu kepada kasus penembakannya,” ujar Fadil jelang melakukan rekonstruksi di lokasi kejadian.
Kapolsektro Tanjung Duren, Kompol Firman Andreanto menambahkan, seperti kesaksian yang dituturkan salah satu security, H, 40, korban sudah ditunggu oleh 7 orang di dalam kamar yang mengaku dari interpol.
Menurut Firman, saksi juga mendengar 5 kali letusan tembakan dari lantai atas. Seketika dihampiri, saksi mengaku hanya mendapati kedua korban yang sudah terkulai lemah karena tertembak. Kejadian tersebut pun segera dilaporkan ke Polsektro Tanjung Duren.
Dugaan kuat, setelah tertembak, korban berupaya melarikan diri ke tangga darurat. “Salah satu korban, Muhammed ini ditemukan di tangga darurat tersebut,” ujar Firman.(asp/jpc/bhc/rby) |