MEDAN, Berita HUKUM - Perhimpunan INTI (Indonesia Tionghoa) mempunyai peran dan posisi strategis. Ide semangat dan pemikiran etnis Tionghoa tampil merubah masyarakat Sumatera Utara menjadi masyarakat yang sejahtera. Untuk itu, diharapkan agar ide dan pemikiran tersebut bisa dijadikan sebagai acuan Perhimpunan INTI Sumatera Utara dalam merumuskan program kerjannya.
Demikian sambutan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara H. Nurdin Lubis, SH, MM pada acara pelantikan pengurus daerah Perhimpunan INTI Sumut Periode ke III tahun 2012-2017 di Gedung Selecta, Sabtu (3/11).
Acara pelantikan sejumlah pengurus Perhimpunan INTI Sumut ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Pengangkatan yang dibacakan Sekjen INTI Pusat, Ulung Rusman. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan pataka oleh Ketua Umum Perhimpunan INTI, Rachman Hakim kepada Anwar Susanto selaku Ketua Perhimpunan INTI Sumut. Sesuai dengan hasil Musda Perhimpunan INTI pada tiga bulan lalu, Anwar Susanto resmi menggantikan Dr Indra Wahidin.
”Program kerja tersebut hendaknya bisa menyentuh langsung kepentingan masyarakat Sumut,” kata Nurdin Lubis.
Untuk itu, para pengurus baru harus mampu bekerja keras untuk memajukan organisasi Perhimpunan INTI Sumut sebagai organisasi paguyuban yang diharapkan tetap eksis memberikan peran sertanya dalam pembangunan Provinsi Sumut.
“Perhimpunan INTI Sumut diharapkan mampu memfasilitasi terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat Sumut,”ucap Sekda.
Masih kata Nurdin Lubis, Perhimpunan INTI seakan-akan dua bahasa yang mempunyai dua pengertian, yaitu: bangsa Indonesia dan suku Tionghoa. Namun sesungguhnya Perhimpunan INTI adalah satu kesatuan masyarakat Tionghoa yang berkumpul dalam wadah organisasi yang keberadaannya diakui di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di kesempatan itu, Nurdin Lubis juga menekankan pentingnya dalam menyusun rencana program kerja Perhimpunan INTI tidak menyimpang dari empat pilar kebangsaan, yaitu: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Karena empat pilar kebangsaan ini merupakan payung dalam kehidupan bangsa dan bernegara.
Mengusung tema “Membangun Kebersamaan dalam Kebhinekaan” Ketua Panitia, Janlie mengatakan, pada malam pelantikan tersebut juga dilaksanakan pelantikan terhadap sayap organisasi Perhimpunan INTI Sumut yaitu: Perempuan INTI (PINTI), Generasi Muda INTI dan YEC (Young Entrepreneurs Council) atau Himpunan Pengusaha Muda INTI.
Tema yang sederhana ini kata Janlie, sangat bemakna bagi Perhimpunan INTI maupun masyarakat luas karena dalam keanekaragaman suku, agama maupun kebudayaan yang ada di Indonesia bukanlah untuk dipandang sebagai suatu perbedaan, namun hendaknya merupakan suatu kebersamaan yang didalamnya terkandung semangat saling melengkapi, saling mengisi dan saling mewarnai untuk membangun bangsa dan negara Indonesia .
Acara pelantikan yang mencapai 2000 undangan itu dihadiri jajaran Pengurus Perhimpunan INTI Pusat, Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Penasehat Perhimpunan INTI Sumut, jajaran Pemerintahan Provinsi Sumut, Kabupaten dan kota, para anggota DPRD,berbagai Yayasan, dan organisasi masyarakat hingga pengusaha .
Sementara itu, mantan Ketua INTI Sumut, Dr Indra Wahidin dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepada Anwar Susanto dan jajarannya yang baru dilantik. Dengan semangat dan kekuatan yang baru diharapkan lancar melaksanakan tugas pada masa 4 tahun kedepan.
“Saya yakin kepengurusanperiode ini jauh lebih tangguh dan efektif, karena tim ini dilengkapi tiga unsur penting yaitu: Perempuan INTI (PINTI), Generasi Muda INTI dan YEC (Young Entrepreneurs Council) atau Himpunan Pengusaha Muda INTI,” ucap Dr Indra Wahidin.
Untuk itu, kata Indra Wahidin, para pengurus baru diharapkan mampu memaknai dan menghayati tema pada malam tersebut karena membangun kebersamaan belum lengkap jika hanya dibangun di kalangan sendiri.
“Membangun kebersamaan harus secara keseluruhan karena semangat kebersamaan adalah faktor penting untuk menunjang situasi keharmonisan masyarakat Sumut,” harap Indra Wahidin seraya menambahkan semangat kebersamaan tidak cukup hanya sebagai slogan manis, namun harus diaktualisasikan dalam bentuk nyata yaitu jiwa kepedulian.
Ketua Perhimpunan INTI Sumut, Anwar Susanto menyampaikan, Perhimpunan INTI Sumut tidak ingin menjadi golongan ekslusif, namun mereka ingin menjadi organisasi yang terbuka bagi siapa saja yang menjadi warga negara Indonesia.
Untuk itu sebut Anwar Susanto, susunan kepengurusan Perhimpunan INTI Sumut tidak hanya terdiri dari etnis Tionghoa saja, tapi juga dari etnis lainnya seperti: Melayu, Jawa, Tapanuli, India dan etnis lainnya. “Agama dan suku tidak dipermasalahkan dan kami juga bukan satu organisasi politik,” tandas Anwar Susanto.
Untuk visi dan misi kedepan, Anwar susanto mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan program kerja yang lalu dan juga program kerja yang diputuskan pada Musda. Tujuan INTI adalah terwujudnya kebersamaan dalam kebhinekaan,” tuturnya.
Disisi lain, pihaknya juga akan menggalang kerjasama yang baik dan mengajak organisasi masyarakat Tionghoa yang ada di seluruh Provinsi Sumatera Utara dalam kegiatan yang digelar INTI Sumut sebagai mitra kerja yang sejajar dan bukan sebagai struktur bawahan/anggota.
“kami juga ingin aktif membangun hubungan silaturahmi dengan etnis golongan lain yang berada di wilayah kerja INTI Sumut,” jelasnya.
Dikatakannya, susunan kepengurusan INTI Sumut diisi oleh kaderisasi dari pengurus lama sebanyak 50%, selebihnya telah duduk sebagai Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan.
Ketua Umum Perhimpunan INTI, Rachman Hakim mengatakan, hari Sumpah Pemuda yang baru dirayakan merupakan salah satu bukti nyata semangat satu bangsa dan satu bahasa yang harus menjadi bagian membangun nasib pemuda dan bangsa Indonesia.
“Kami selaku pengurus pusat perhimpunan INTI meyakini pemuda adalah harapan bangsa untuk menatap masa depan,”ujarnya.(bhc/fia)
|