Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Uighur
Pemerintah Indonesia Didesak Keluarkan Sikap Keberpihakan pada Etnis Uighur
2019-01-09 05:24:34
 

Anggota Komisi II DPR RI Yandri Susanto menyampaikan interupsi saat mengikuti Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018-2019.(Foto: Oji/rni)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Rapat Paripurna DPR RI Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2018-2019 memberikan perhatian khusus pada kasus kemanusiaan yang membelit Etnis Uighur di China. Dalam interupsi yang disampaikan di hadapan Pimpinan dan Anggota DPR RI, Anggota Komisi II DPR RI Yandri Susanto meminta pada forum Rapat Paripurna agar mendesak pemerintah mengeluarkan sikap keberpihakan kepada Etnis Uighur yang merupakan etnis minoritas di China.

"Karena sifat universal kemanusiaan, sebagaimana perintah konstitusi kita, bahwa manusia harus diberlakukan secara beradab dan adil. Oleh karena itu, dalam forum yang terhormat ini, kita sebagai wakil rakyat, sejatinya kita ikut memberikan, menunjukkan sikap keberpihakan terhadap nilai-nilai kemanusiaan," papar Yandri dalam interupsi Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).

Etnis Uighur di China kerap didiskriminasi pemerintah setempat. PBB menyatakan negara itu telah mengubah wilayah otonom Uighur, Xinjiang, menjadi sel raksasa dengan label tiada zona asasi. Bahkan China sengaja membentuk kamp penahanan yang diisi dengan pembatasan praktik ibadah dan indoktrinisasi politik. Perlakuan China terhadap etnis Uighur dilatari perbedaan agama dan keyakinan untuk menindas Uighur yang merupakan keturunan Muslim Turki asli Asia Tengah.

"Oleh karena itu kita minta kepada semua pihak, terutama Pemerintah Indonesia maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, termasuk Pimpinan DPR dan kita semua untuk mengutuk itu. Karena tidak elok kita berkoar-koar tentang kemanusiaan tapi kita membiarkan ada umat manusia yang didzolimi," ungkap legislator PAN itu.

Menanggapi masukan tersebut, Wakil Ketua DPR RI Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Fadli Zon yang memimpin rapat mengatakan akan segera memberikan respon. "Terima kasih atas masukannya nanti kita tindak lanjuti," jawab Fadli.

Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat membacakan pidato Pembukaan Masa Persidangan III, menanggapi interupsi yang disampaikan Yandri tersebut. Ia memastikan bahwa Pimpinan DPR RI telah mengutuk kasus kemanusiaan etnis Uighur pada penutupan masa sidang yang lalu.

"Saudara Yandri benar, bahwa ada targedi kamanusiaan di belahan dunia sana, tepatnya di China, dan kami pimpinan sudah mengutuknya pada saat penutupan masa sidang yang lalu," jelas Bamsoet, sapaan akrabnya sesaat membacakan pidatonya.

Bahkan lebih lanjut Bamsoet memaparkan, Pimpinan DPR RI mendorong Komisi I RI agar memanggil Menteri Luar Negeri RI dan mendesak pemerintah agar mengeluarkan sikap keberpihakan kepada etnis Uighur. "Kita mendorong Komisi I untuk memanggil Menteri Luar Negeri dan mendesak pemerintah untuk mengeluarkan sikap atau memberikan respon atas tragedi saudara-saudara kita di China," dorong Bamsoet.(eko/sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Uighur
 
  Rekaman Kamp Uighur Tayang di YouTube, Warga Khawatir Keselamatan Vlogger
  China Ciptakan 'Situasi Mengenaskan dan Menakutkan' Bagi Warga Minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, 'Ingin Hapus' Keyakinan Agama Islam dan Praktik Etno-Kultural
  Kesaksian Jurnalis BBC Diusir dari China: 'Realitas Suram Peliputan di China yang Mendepak Saya Keluar'
  China Larang Siaran BBC News karena Laporan tentang Uighur dan Covid-19
  Bagaimana China 'Manfaatkan' Undangan Liputan ke Xinjiang untuk Mengontrol Narasi tentang Muslim Uighur
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2