JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menjamin, tidak akan menaikkan harga bahan bakar elpiji (LPG) 12 kilogram (kg) pada saat menjelang libur lebaran ini. Pemerintah masih mempertahankan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 70.200 per tabung ke agen.
"Karena biasanya lebaran ini banyak masak lontong, masak opor itu banyak butuh elpiji kita siapkan 17 hari stoknya. Dan apakah elpiji akan naik? Untuk sementara tidak (naik) jadi tenanglah,” kata Jero Wacik usai rakor membahas LPG di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/7).
Hal senada juga diungkapkan Dirut Utama Pertamina Karen Agustiawan yang sebelumnya sempat mewacanakan kemungkinan penyesuaian harga elpiji. “Memang saat ini tidak akan ada kenaikan harga elpiji,” ujar Karen.
Dirut Pertamina itu menegaskan, rencana menaikkan harga tabung elpiji 12 kg dengan prosentase sekitar 10-15 persen itu baru keinginan dari perseroan (Peramina) untuk mengurangi beban kerugian akibat subsidi elpiji ukuran tersebut sebesar Rp 5 triliun per tahun.
Namun, Karen enggan berkomentar apakah kenaikan elpiji 12 kg akan dilakukansetelah lebaran. “Kalau itu saya tidak tahu, pak Jero tadi sampaikan tidak ada kenaikan harga elpiji. Saya tidak mau bilang (kenaikan elpiji) mau tahun ini, tahun depan, apa kapan, kan kalimatnya begitu,” ungkap Karen.
BBM Aman
Sementara itu terkait dengan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menghadapi libur Idul Fitri kali ini, Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi arus mudik masyarakat yang akan terjadi diminggu kedua bulan Agustus.
“BBM aman, kalau terjadi arus mudik yang tinggi, antrian mengisi SPBU yang panjang, disediakan mobile SPBU. Itu pertama dan laporan ini menunjukkan kesiapan kita,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rakor membahas LPG di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (29/7).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, mengatakan stok BBM sudah siap untuk 21 hari. Jadi selama mudik lebaran ini masyarakat tidak perlu khawatir jika BBM akan kosong.
Selain itu, akan ada 40 SPBU mobile yang akan tersebar diruas jalan arus mudik. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrian dalam mengisi BBM di SPBU dan selain ini jika BBM di SPBU habis maka tidak akan menimbulkan kepanikan masyarakat.
“Jadi 40 SPBU kantong itu disebar di deket-dekat SPBU, nanti kalau SPBU yang habis isinya maka tangki pertamina tidak kena macet, karena ada kantong-kantong yang sudah transit di tengah-tengah,” jelas Jero.
Khusus daerah Jawa Tengah, sambung Jero, pemerintah akan memperbanyak stok BBM disana, “Karena itu biasanya orang dari Jakarta mau ke Jatim di Jateng lah isi ulang itu BBMnya, ngisi kembali. Di Jateng critical pointnya kita tambah di sekitar Jateng,” tuturnya.(hkp/skb/bhc/rby) |