JAKARTA-Pemerintah melalui Menteri Agama Suryadharma Ali menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu (31/8) besok. Hal ini diputuskan dalam sidang itsbat yang berlangsung di Kemenag, Jakarta, Senin (29/8). Keputusan ini didasari, setelah mendengarkan 12 pandangan ormas Islam yang hadir dalam sidang tersebut.
Sebelum menetapkan jatuhnya hari raya Idul Fitri, Menag Suryadharma, sempat mempertimbangkan empat iintisari masukan 12 ormas yang telah disampaikan kepadanya. Intisari tersebut, pertama, meminta agar kriteria disatukan, dan agar Kemenag lebih kuat lagi untuk memusyawarahkan kriteria penentuan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.
Sedangkan kedua, perbedaan penentuan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah masih berpeluang terjadi. Namun, sebaiknya pengumuman dilakukan pada saat yang sama. Sementara ketiga, kesimpulan lain yang menjurus untuk diambil keputusan. Pemberi saran, laporan dari berbagai titik yang melakukan rukyah, dan memperhatikan fatwa dan pandangan majelis ulama menyetujui secara mayoritas, bahwa 1 syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011.
Intisari terakhir dari Muhammadiyah yang menghargai dan menghormati pandangan Lebaran jatuh pada Rabu 31 Agustus. Namun, Muhammadiyah meminta izin untuk melaksanakan Lebaran pada Selasa (30/8) ini. Tapi disertai dengan catatan saling menghormati perbedaan sehingga persatuan dan kesatuan umat dan bangsa tetap utuh.
Nazaruddin
Di hubungi terpisah, kuasa hukum M Nazaruddin, Alfian Bondjol mengatakan, kliennya akan menjalankan salat Idul Fitri bersama tahanan kasus terorisme di Rutan Mako Brimob Polri. Hal ini merupakan Lebaran pertamanya bagi tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games itu di dalam tahanan.
"Nazaruddin akan menjalankan salat Ied bareng sama tahanan teroris. Di sana mungkin ada tersangka teroris Umar Patek dan tersangka teroris lainnya," jelas Afrian Bonjol yang dihubungi wartawan
Terkait dengan pemeriksaan lanjutan trhadap Nazaruddin, Alfian belum mengetahui. Namun, kemungkinan besar akan dilakukan setelah Lebaran. Tapi pemeriksaan itu dapat dibilang sia-sia, karena mantan bendahara umum Partai Demokrat itu tetap akan bungkam. “Klien saya pasti tetap akan bungkam, sebelum penahanannya dipindahkan dari Rutan Mako Brimob,” tandasnya.(dbs/irw/spr)
|