Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pemilu 2014
Pengamat: Ada Pergeseran Midset Pemilih Pada Pemilu 2014
Friday 17 May 2013 18:24:02
 

Ray Rangkuti (tengah)saat diskusi yang bertema
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ada gejala perubahan perilaku pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014. Dimana, masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.

Menurut pengamat politik dari Lingkar Studi Masyarakat Madani (LIMMA) Ray Rangkuti, hal itu menunjukkan bahwa tradisi uang politik (money politic) bukan lagi hal yang paling menentukan kemenangan.

"Sekarang ada pergeseran tradisi money politic di kalangan masyarakat," ujar Ray saat diskusi yang bertema "Menguak Caleg Mantan Narapidana Politik dan Aktivis di Pemilu 2014" yang digelar di Media Center KPU Pusat, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5).

Lebih lanjut, Ray menambahkan, hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Median (Media Survie Nasional).

Dimana, motif dan persepsi para konstituen dalam memilih partai politik (parpol) berdasarkan 5 hal. Yang pertama tradisi, figur, kerja kader, ideologi dan yang terakhir tema perubahan.

"Sehingga, hal ini bisa dimanfaatkan oleh para mantan aktivis yang maju pada pencalegkan tetapi terbentur biaya. Karena, mereka mengetahui dan memiliki skill berpolitik," ungkapnya.

Skill politik tersebut, diantaranya memobilisasi massa dan memberikan pencerahan pandangan. "Apalagi, pemilih yang berdasarkan uang semata. Bukanlah, pemilih yang solid dan tidak bisa dipegang komitmennya," turut Ray.

Sebagai contoh, dalam survei yang dilakukan Median. Sebagai besar koresponden, memilih PDI-Perjuangan karena tokoh sebanyak 16,2 persen, tradisi 10 persen, merakyat 6,9 persen dan program 5,7 persen.(bhc/riz)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2