Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
TNI
Pengamat Sebut Popularitas Jenderal Gatot Makin Kinclong
2017-09-28 07:25:56
 

Ilustrasi. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat memberikan pernyataan kepada para Wartawan.(Foto: BH /yun)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pihak-pihak yang kontra terhadap pernyataan Panglima TNI soal isu 5.000 senjata ilegal tak lebih sebagai upaya menjegal laju popularitas sang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tersebut.

"Saya melihat belakangan makin kinclongnya elektabilitas Gatot membuat lawan-lawan politiknya ingin segera mematikan lampu Gatot. Karena Gatot terlalu terang, enggak boleh ada matahari kembar. Yang disampaikan Gatot saya pikir bukan polemik atau memantik kegaduhan. Namun itu bisa menjadi sinyal peringatan dini bagi NKRI," kata Pangi di Jakarta, Rabu (27/9).

Kalau benar yang disampaikan Gatot bahwa ada 5000 senjata ilegal, dan produk impor, lanjut dia, silahkan dibantah oleh pihak lain atau institusi lain bahwa tidak benar 5000 tapi 500, tidak benar ilegal dari senjata impor namun dari Pindad.

"Namun kita masyarakat mendukung untuk diselediki dan diinvestigasi lebih dalam sehingga clear. Kalau itu fakta dan bukan hyperealitas, ini sinyal alarm ancaman nyata bagi NKRI. Negara kita sangat ketat dan keras melarang pengunaan senjata oleh masyarakat sipil dan kelompok lainnya," tandas dia.

Menurutnya lagi, informasi Gatot bagi lawan politiknya pasti dimainkan bahwa Gatot sudah menyebarkan horor ketakutan.

Namun, sambung dia, bagi kelompok lain bisa saja apresiasi dan mendukung langkah Gatot melindungi NKRI dari ancaman mana pun.

"Lagi pula itu juga disampaikan pada mantan tentara atau purnawirawan, saya pikir ngak ada yang salah. Namun wajar makin meroketnya elektibilitas Gatot membuat aktor yang lain kebakaran jengot, makin kencang manuver politik untuk membunuh karakter Gatot. Saya juga heran, Gatot disudutkan dan sudah mulai yang memakai logika kacau politik devide et empera, adu domba. Justru Gatot bukan berpolitik namun memberikan sinyal dan peringatan ancaman nyata bagi keamanan dalam negeri terkait senjata ilegal, malah Gatot kok dituduh berpolitik ketika menyampaikan informasi maha penting sehingga diharapkan negara siap siaga dari ancaman internal dan eksternal," tegas Direktur Eksekutif Voxpol Center itu.

"Silahkan dan sah sah saja atau jamak pro kontra dalam habitus demokrasi. Menkopolhukan, Wiranto juga tak salah, silahkan dan punya hak untuk klarifikasi misalnya tidak benar 5000 tapi yang benar 500 untuk BIN dan tidak benar senjata ilegal impor namun diproduksi dan dipesan di PT Pindad, saya kira enggak ada yang salah," pungkasnya.(icl/teropongsenayan/bh/sya)



 
   Berita Terkait > TNI
 
  Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
  Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD
  Meutya Hafid: Utut Adianto Pimpin Panja Netralitas TNI Komisi I
  Komisi I DPR RI Sepakat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono
  Aspek Netralitas Akan Jadi Sorotan Komisi I dalam RDPU Visi-Misi Calon Panglima TNI
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Penahan 3 Mahasiswa Undip Diharapkan Diselesaikan Melalui Restorarive Justice

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2