Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Afghanistan
Pengebom Bunuh Diri Sasar Acara Maulid Nabi Muhammad di Kabul, Puluhan Tewas
2018-11-21 09:23:17
 

 
AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un., sebuah serangan bom bunuh diri dalam acara Maulid Nabi Muhammad di Kabul, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 50 orang.

Paling tidak 83 orang juga mengalami luka-luka pada peringatan tersebut yang turut dihadiri sejumlah ulama.

Basir Mujahid, juru bicara kepolisian Kabul, mengatakan, "para cendekiawan muslim dan pengikut mereka berkumpul untuk membacakan ayat-ayat suci Al Quran guna memperingati Maulid Nabi Muhammad".

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Kelompok Taliban membantah terlibat dan mengecam serangan itu.

Peristiwa ini berlangsung di Uranus, tempat pertemuan besar dekat bandara. Sekira 1.000 orang ditengarai berada di lokasi itu saat ledakan terjadi.

Beberapa saksi mata mengatakan pelaku bom bunuh diri masuk ke gedung, menuju bagian tengah, dan meledakkan diri.

Pengajar studi keagamaan, Mohammad Hanif, mengatakan bunyi ledakan amat memekakkan telinga dan "semua orang di lokasi pertemuan menjerit minta tolong".

Sejumlah foto yang diabadikan setelah ledakan berlangsung menunjukkan para korban dengan baju terkoyak dan bersimbah darah, pecahan kaca, serta mebel yang berjatuhan.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, menyebut serangan itu merupakan "kejahatan dan termaafkan" dan menyatakan Rabu 21 November sebagai hari berkabung nasional.

Map

Pihak mana yang mungkin terlibat?

Kelompok ISIS Afghanistan, kerap disebut ISIS Khorasan, beberapa kali mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan semacam ini.

Mereka mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan di Kabul pada Agustus lalu yang menewaskan puluhan orang.

Korban-korban juga berjatuhan di beberapa tempat di Afghanistan tatkala pemilih menentukan pilihan mereka dalam pemilu parlemen Oktober lalu.

Selain ISIS, Taliban juga melancarkan sejumlah serangan, walaupun sebagian besar menargetkan aparat keamanan.

Chart showing total civilian casualties in Afghanistan between 2009 and 2017 with steady rise until 2016 and slight decrease in 2017

Apakah ada langkah untuk mengakhiri kekerasan?

Bulan ini, kelompok milisi Taliban untuk pertama kalinya menghadiri pertemuan internasional untuk mendiskusikan cara mengakhiri konflik berkepanjangan di Afghanistan. Rusia merupakan tuan rumah pertemuan tersebut.

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan juga telah bertemu para petinggi Taliban di Qatar, namun belum ada kesepakatan yang tercapai.

Kekuasaan Taliban telah meningkat sejak pasukan asing hengkang dari Afghanistan pada 2014.

Kelompok ISIS urusan lain. Kelompok ini ditentang Taliban dan merupakan ancaman besar terhadap negara-negara Barat.

Kelompok ini ditengarai bertujuan memperparah konflik di Afghanistan dengan melancarkan serangan terhadap umat Syiah-yang mereka sebut bukan Islam-guna menciptakan perang sektarian.

Sejauh ini ISIS di Afghanistan belum dapat diberantas hingga tuntas.(BBC/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Afghanistan
 
  Afghanistan: Eks Presiden Ghani Minta Maaf Kabur ke Luar Negeri Demi 'Selamatkan Kabul dan 6 Juta Penduduknya'
  Afghanistan: Qatar dan Turki Memberi Jalan Bagi Taliban untuk Unjuk Gigi di Panggung Dunia
  Kesepakatan Taliban dan Trump yang Menjadi Kunci Kelompok Ini Menguasai Kembali Afghanistan
  Afghanistan: Perang Selama 2 Dekade, Berikut Fakta-faktanya dalam 10 Pertanyaan
  Biden Janji Bantu Afghanistan secara Berkelanjutan di Tengah Penarikan Pasukan AS
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2