Lingkungan |
|
Kasus Bioremediasi Chevron
Penggunaan Teknologi Bioremediasi Efektif Memulihkan Tanah Tercemar
Monday 07 May 2012 00:41:32 |
|
 Gambar Area Pertambangan (Foto: ardhikesehatanlingkungan) |
|
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Pakar bioremediasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Edwan Kardena menegaskan penggunaan teknologi Bioremesiasi telah terbukti sangat efektif untuk memulihkan tanah tercemar crude oil. Teknologi bioremediasi dengan menggunakan mikroba sebagai pengurai bahan pencemar dari crude oil juga menjadi teknologi paling murah disamping ketersedian mikroba yang sangat banyak ditemukan di alam.
“Mikroba yang mampu mengurai bahan pencemar itu sangat banyak ditemukan di alam dan sangat mudah untuk dikembangkan,” kata Edwan di Jakarta, Minggu (6/5).
Dirinya menambahkan penggunaan bioremediasi sudah harus menjadi kewajiban bagi perusahaan minyak dan gas di Indonesia sebagaimana telah diimplemtasikan pertama sekali oleh perusahaan minyak Chevron di Amerika Serikat. Kementerian Lingkungan Hidup telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 128/2003 yang sekarang menjadi payung hukum penggunaan bioremediasi di Indonesia.
"KLH sangat ketat mengatur dan memantau setiap proyek pemulihan lingkungan, termasuk dengan metode bioremediasi. Sebelum memberikan izin kepada suatu perusahaan, perusahan tersebut terlebih dahulu harus mempresentasikan rencana dan teknologi remediasinya. Setelah itu barulah KLH memberi izin. KLH juga akan memantau pelaksanaan proyek hingga penyelesaiannya,” pungkas Edwan.
Sebelumnya, Diduga ada tindak pidana korupsi yang merugikan negara senilai 270 juta dollar AS di PT Chevron Pasific Indonesia. Kejaksaan Agung telah menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus ini. (bhc/man) |
|
|
|
|
|
|
|
ads1 |
×
|
ads2 |
 |
ads3 |
 |
|