JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menghimbau kepada para pengusaha, untuk menghindari keresahan dari internal karyawan muslim dan masyarakat umum, serta menghindari blow up situasi, maka diminta tidak memaksa karyawan yang berbeda keyakinan, mengenakan pakaian khas natal selama musim Natal dan Tahun Baru 2017.
Ia menambahkan, kepada para pemuka agama, khususnya MUI dan alim ulama Islam, diminta untuk memberikan edukasi perihal kedudukan natal dalam Islam dengan cara yang jelas, gamblang, mendalam, dan bijak sehingga membangun semangat toleransi, bukan potensi konflik.
lalu, lanjut Sodik, kepada semua ummat beragama diminta untuk turut menjaga dan memelihara keamanan, kedamaian dan kemeriahan hari natal , dengan menghormati peristiwa natal sesuai dengan syariah masing- masing agama, serta sesuai dengan budaya dan regulasi yang ada di NKRI
"Teruntuk saudara-saudara kami ummat Kristiani dipersilakan merayakan natal secara sempurna, dengan aman dan nyaman, serta penuh suka cita dan kedamaian sesuai ketentuan agamanya dengan mempertimbangkan kebhinekaan agama, budaya dan regulasi di NKRI" Kata Politisi F-Gerindra ini dalam siaran persnya, Rabu (21/12).
Politisi Dapil Jawa Barat I ini, juga meninta aparat keamanan untuk melipatgandakan penjagaan dan kewaspadaan, termasuk operasi inteljen untuk pencegahan dini, sehingga tidak terjadi gangguan keamanan seperti bom, dan lain-lain.
"Jika sampai terjadi teror, bukan hanya menggangu keamanan, tapi juga akan menimbulkan saling curiga dan saling tuduh, nantinya makin memperparah suasana kerukunan saat ini,"jelasnya.
Terakhir, kata Sodik, kepada pemerintah daerah diminta untuk mengelola acara natal dan tahun baru dengan menghormati keragaman keyakinan atau agama, memperkuat persatuan dan kebersamaan, kesederhanaan dan tidak konsumtif serta kemanfaatan bagi kehidupan masyarakat.(jk/DPR/bh/sya) |