JAKARTA, Berita HUKUM - Pengacara Udar Pristono, Tonin Tachta Singarimbun menilai penyidik Kejaksaan Agung telah berbuat sewenang-wenang terhadap penggeledahan dan penyitaan aset dan bangunan milik mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta tersebut. Ia juga menilai penyitaan itu tak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
"Kita (pengacara) sampai saat ini belum menerima pemberitahuan terkait penggeledahan itu. Katanya (jaksa) ada surat penetapan dari pengadilan, tapi mana. Kita sama sekali belum terima," tegas Tonin ketika dihubungi wartawan, malam kemarin.
Terkait dengan penyitaan aset milik mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, berupa dua unit apartement Casa Grande Residence, Tebet Jakarta Selatan, Tonin menuding pihak Kejaksaan telah melakukan manipulasi terkait kepemilikan aparetemen itu. Pasalnya, apartement yang dibeli kliennya melalui fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA) Bank Mandiri sejak 2010 itu sampai saat ini kreditnya masih berjalan. "KPA itu berjalan selama 25 tahun."
Atas dasar itulah Tonin berencana melaporkan Jaksa yang melakukan penyitaa itu ke Mabes Polri. "Biar. Besok (hari ini-red) jam 1 siang, kita pidanakan (laporkan) jaksa ke Mabes Polri. Biar tahu rasa dia (jaksa)," tandas Tonin.
Udar Pristono tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta, ia telah ditahan karena diduga terkait dengan kasus pengadaan Bus Transjakarta tahun 2013 dengan total kerugian negara sebesar 1,5 trilyun rupiah.(bhc/irb) |