JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag), hari Senin (15/10) petang akan menggelar Sidang Itsbat penentuan Hari Raya Idhul Adha 10 Dzulhijah 1433H, di Kantor Kemenag, Jl. MH Thamrin, Jakarta. Rencananya Sidang Itsbat akan dipimpin oleh Menteri Agam,a Suryadharma Ali dihadiri pimpinan ormas Islam dan perwakilan dari negara-negara sahabat.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abdul Djamil yang dihubungi di Jakarta, Minggu (14/10) mengatakan, dalam Sidang Istbat ini pihaknya telah mengundang perwakilan organisasi kemasyaratan (Ormas) Islam yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat, termasuk Ormas Islam yang sudah menetapkan 10 Dzulhijjah 1433 H seperti, Muhammadiyah.
Abdul Djamil memperkirakan tahun ini tidak ada perbedaan antara yang sudah ditetapkan sejumlah ormas Islam lainnya, yakni, Wukuf di Arafah jatuh pada hari Kamis (25/10). Dengan demikian, Idul Adha pada 10 Zulhijjah 1433 Hijriyah jatuh pada hari Jumat (26/10).
Dasar perkiraan, kata Abdul Djamil, pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 posisi "hilal" (bulan) masih minus empat derajat Celcius, Sedangkan, kriteria untuk menentukan telah terjadinya pergantian bulan baru ketika posisi "hilal" sudah berada pada dua derajat derajat di atas ufuk dan umur bulan konjungsi delapan jam.
"Jadi awal Dzulhijjah itu akan jatuh pada hari Selasa tanggal 16 Oktober 2012, karena hari Senin (15/10) posisi "hilal" masih minus empat derajat," katanya.
Abdul Djamil menjelaskan kriteria seperti itu bukan hanya diterapkan di Indonesia dalam penetapan masuknya bulan baru, tapi juga diterapkan di negara-negara anggota MABIMS (Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura).
Namun demikian, Abdul Djamil, menghimbau masyarakat untuk tetap menunggu keputusan pemerintah di Sidang Itsbat dalam menentukan Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1433 H yang akan digelar pada hari Senin ini.(wid/kmg/bhc/rby) |