JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Tayangan hidup mewah para tahahan dan narapidana di balik jeruji besi, mendapat perhatian Menkumham Amir Syamsuddin dan Wamenkumham Denny Indraya. Mereka langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Salemba, Jakarta, Rabu (16/11). Namun, begitu mereka datang, kondisi rutan langsung berubah. Tidak ada sel mewah lagi.
Selain itu, sidak ini tergolong unik, karena sepertinya sengaja telah dibocorkan. Pasalnya, saat kedua petinggi Kemenkumham ini tiba, mereka langsung mendapat sambutan meriah. Tabuhan rebana dan shalawat mengalun merdu mengiringi langkah kaki Amir Syamsuddin dan Denny Indrayana memasuki rutan.
Keduanya langsung bersalaman dengan Kepala Rutan Salemba, Slamat Prihantara, Dirjen Pemasyarakat Kemenkumham Sihabudin, pejabat Kanwil Kemenkumham dan petugas rutan yang terus menebar senyum. Tak lama kemudian, rombongan ini melongok beberapa bagian bangunan rutan. Sejumlah wartawan pun diajak ikut melihat-lihat kawasan rutan tersebut.
Bangunan pertama yang disidak adalah Blok K yang terdiri dari 3 lantai. Blok ini yang terekam video seorang napi Syaripuddin S Pane pada 2008, yang terlihat mewah. "Ini sel yang digambarkan Syaripuddin pada 2008. Sekarang keadaannya seperti ini, sudah berubah menjadi sel hunian, " kata Sihabudin kepada Amir Syamsudin.
Rombongan, kemudian bergerak ke Blok O. Di sana rombongan bersua dengan politisi Senayan yang telah menjadi terpidana kasus korupsi, yakni Max Moein dan Panda Nababan serta Gubernur nonaktif Sumatera Selatan (Sumut) Syamsul Arifin. Sidak tersebut hanya berlangsung satu jam.
Perekam video adanya sel mewah dan praktik prostitusi di dalam Rutan Syaripudin juga datang ke Rutan Salemba. Namun, ia tiba begitu menteri dan wakilnya selesai melakukan sidak. Syaripudin pun meminta kesediaan menteri dan wamen untuk kembali melihat lokasi dimana terjadi penyimpangan itu. Tapi ajakan itu ditolak menteri.
Namun, sebelum meninggalkan Rutan Salemba, Amir dan Denny sempat bertemu dengan Syaripudin. Pertemuan berlangsung di sebuah ruangan di rutan itu. Pertemuan tersebut berlangsung singkat. Usai pertemuan, Syaripudin mengungkapkan pertemuan tersebut. Menurutnya, Amir berbicara dengan nada emosional. “Tapi Pak Menteri tidak mau berdebat dengan saya,” selorohnya.
Tak hanya dari Amir, Syaripudin juga sempat dimarahi Panda Nababan. Ia pun tidak terima disebut-sebut sebagai penikmat fasilitas mewah di dalam Rutan Salemba. "Mana…mana…mana? Kamu jangan tuduh macam-macam dan menuduh saya,” teriak Panda yang datang tiba-tiba mendekati Syaripudin.
Syaripudin pun berusaha menangkan Panda yang terlihat kusut dan emosional itu. Ia pun menyatakan bahwa dirinya tidak menyebut nama Panda dalam video yang dibuatnya. "Ada apa Pak? Saya hanya bilang ada sel mewah, tapi saya tidak menyebut nama bapak menempati sel mewah," jelas dia kepada Panda.
Tapi Panda tak terima dengan penjelasan Syaripudin itu. Tapi akhirnya ribut kecil ini berhasil diredakan oleh petugas rutan. Panda pun digiring untuk kembali ke selnya. Sedangkan Syaripudin memilih keluar dari rutan tersebut, setelah upayanya itu gagal mendapatkan sambutan positif dari Menkumham dan Wamenkumham tersebut.(tnc/irw)
|