JAKARTA, Berita HUKUM - Pemilu sebagai produk demokrasi membutuhkan peranan seluruh elemen nasional untuk mewujudkan hasil yang demokratis dan berkualitas demi masa depan bangsa yang adil dan makmur. Oleh karena itu, sembilan organisasi kemahasiswaan nasional yang tergabung dalam Cipayung Plus menyampaikan Petisi 9 kepada penyelenggara pemilu, Kamis (16/1) di Ruang Sidang Utama Lantai 2 KPU.
Sembilan organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus itu terdiri dari HMI, PMII, GMNI, KAMMI, IMM, KMHDI, PMKRI, GMKI, dan HIKMAHBUDHI. Mereka mengusung tema Petisi 9 Cipayung Plus “Gerakan Nasional untuk Pemilu yang Berkualitas” dari mahasiswa untuk Indonesia. Petisi 9 yang dibacakan secara bergantian oleh pimpinan organisasi kemahasiswaan itu mengandung sembilan poin penting dan kritis bagi penyelenggaraan pemilu yang lebih baik.
Sembilan poin tersebut yaitu pertama, seluruh elemen nasional harus fokus dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga dapat segera mengatasi persoalan tahapan pemilu yang terjadi, Kedua, menyerukan kepada seluruh peserta pemilu agar mengedepankan politik moral dan kebangsaan, menghentikan praktek politik uang, berkomitmen atas janji politiknya dan mentaati serta melaksanakan seluruh peraturan pemilu secara konsisten.
Selanjutnya yang ketiga, meminta penyelenggara pemilu, birokrasi, TNI/Polri di seluruh tingkatan untuk netral dan menjaga integritasnya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal dan berani menindak dengan tegas kepada setiap pihak yang melanggar aturan. Keempat, meminta partisipasi aktif KPK, BPK dan PPATK dalam memantau sumber, penggunaan dan pelaporan dana kampanye. Kelima, mendorong penyelenggara pemilu untuk melibatkan seluruh elemen mahasiswa dalam mengawal dan menjaga proses pemilu 2014.
Kemudian keenam, menyerukan kepada pemimpin bangsa dan para tokoh untuk bersama menyuarakan, mengawal dan menjaga proses pemilu 2014 berjalan demokratis dan berkualitas. Ketujuh, menyerukan kepada seluruh rakyat dan mahasiswa se-Indonesia untuk secara sadar dan berkualitas menggunakan hak pilihnya serta mengawal proses pemilu 2014. Kedelapan, Cipayung Plus dan beserta seluruh kadernya se-Indonesia berkomitmen untuk melakukan pendidikan pemilih, pengawasan dan pembentukan relawan pemantau demi terciptanya pemilu yang demokratis dan berkualitas. Kesembilan, Cipayung Plus meminta kepada penyelenggara dan peserta untuk melakukan fakta integritas demi terciptanya pemilu yang demokratis dan berkualitas.
Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang duduk berdampingan dengan pimpinan sembilan organisasi kemahasiswaan tersebut menilai gerakan nasional kemahasiswaan Cipayung Plus itu sangat bersinergi positif dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Husni menambahkan, elemen mahasiswa selalu berperan dalam dinamika politik di Indonesia. Hal tersebut dicontohkan Husni seperti peristiwa yang terjadi pada tahun 1998, kemudian pada penyelenggaraan Pemilu 1999, salah satu desakan untuk penyelenggaraan pemilu luber, jujur dan adil itu dari unsur mahasiswa.
“Dukungan organisasi mahasiswa tentu sangat berbeda dengan organisasi masyarakat lainnya, melalui petisi 9 ini mahasiswa telah menyampaikan visinya, sehingga gerakan pasca penyampaian petisi ini pasti akan lebih kritis dan mengarah ke penyelenggaraan pemilu 2014 yang lebih konstruktif, luber dan jurdil,” ujar Husni.
Sementara itu Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin yang mewakili rekan-rekannya dari Cipayung Plus mengungkapkan kondisi di lapangan yang masih banyak persoalan-persoalan yang belum diselesaikan secara maksimal, seperti masalah Daftar Pemilih tetap (DPT), masalah dana kampanye, dan permasalahan lainnya.
“Pemilu butuh support dari semua pihak untuk mewujudkan tingkat partisipasi pemilih minimal 75 persen, sehingga momentum ini sangat penting sebagai penegasan kita bahwa pemilu 2014 perlu dikawal dengan baik dari pusat sampai daerah, kemudian kami mewakili unsur mahasiswa harus terlibat aktif agar proses penyelenggaraan dapat menghasilkan pemilu 2014 yang berkualitas, bersih, demokratis, dan berwibawa,” tegas Addin Jauharudin.
Addin menambahkan, berkaca pada pengalaman pemilu sebelumnya, pemilu 2014 diharapkan tidak menjadi pemilu yang harus diperdebatkan, sehingga siapapun yang akan menjadi pemenangnya dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik. Selanjutnya, Cipayung Plus akan melakukan transformasi gagasan dalam mengawal secara kritis, melakukan pendidikan pemilih, menjaring relawan dan sosialisasi dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2014.(arf/kpu/bhc/rby) |