JAKARTA, Berita HUKUM - Plan Indonesia meluncurkan kampanye BIAAG (Because I Am A Girl), sebagai bagian dari kampanye global Plan, yang fokus kepada upaya pemberdayaan anak perempuan. Di Indonesia, kampanye BIAAG diimplementasikan melalui perluasan akses anak perempuan di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi, yang digelar bertepatan dengan deklarasi 11 Oktober.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, guru atau perwakilan sekolah, anak-anak dan para pembicara, sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar berhalangan hadir dan diwakili oleh stafnya.
Country Manager Director Plan Indonesia, Peter La Raus, dalam kata sambutannya merasa senang sekali dengan adanya acara ini. Lebih lanjut Peter La Raus, menegaskan bahwa acara seperti ini tidak hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi juga di 70 negara di dunia. Peter juga mengucapkan banyak terima kasih, kepada para peserta yang telah bersedia hadir dalam acara tersebut.
“Kita berada di sini merayakan International Day of The Girl. Ini adalah perayaan yang pertama kalinya, setelah PBB mendeklarasikan tanggal 11 Oktober sebagai International Day of The Girl, “ ujar Peter. Momen ini, lanjut Peter, menjadi penting, karena dengan dirayakannya hari anak perempuan sedunia, kita dan masyarakat luas akan selalu diingatkan tentang pentingnya memperlakukan anak perempuan dengan setara, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka.
Bertepatan dengan perayaan hari anak perempuan internasional yang jatuh pada hari ini, Plan Indonesia secara resmi meluncurkan kampanye, ‘Because I Am Girl (BIAAG). BIAAG merupakan kampanye global Plan, yang bertujuan untuk memberdayakan kaum perempuan di seluruh dunia.
Plan Indonesia sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah dan masayrakat, dalam kampanye BIAAG di Indonesia. Di Indonesia, BIAAG diimplementasikan melalui program pemberdayaan ekonomi kaum muda, program advokasi, pendidikan dan penelitian tentang pernikahan dini, serta kampanye pemberdayaan dan partisipasi anak perempuan melalui kegiatan sepak bola.
“Saya yakin ini semua akan memberikan konstribusi yang positif bagi kehidupan anak perempuan di Indonesia,” jelas Peter.(bhc/iin/rat)
|