JAKARTA, Berita HUKUM - Polda Metro Jaya menggelar Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (19/110).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan sebagai inspektur upacara menyampaikan, ada sejumlah pihak yang ingin membelokkan ideologi Pancasila, ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan ideologi Indonesia berubah dengan ideologi lain.
"Ini harus diwaspadai dan jangan sampai terjadi," tegas Kapolda Metro Jaya, Sabtu (19/110).
Selanjutnya, Kapolda menambahkan perang di era sekarang bukan menggunakan senjata, tapi perang cuci otak untuk membelokkan ideologi.
"Kita harus waspada. Warga harus bertindak nyata menghadapi gerakan inkonstitusional. Kita harus memastikan kebhinekaan tetap terjaga," katanya.
Kapolda mengatakan, Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai merupakan bentuk respon perkembangan situasi lingkungan baik regional, nasional maupun internasional belakangan ini.
"Apel besar ini merupakan upaya menumbuhkembangkan kesadaran sekaligus mengingatkan bahwa negara Indonesia terdiri dari suku agama, adat, bahasa serta kepercayaan yang berbeda. Perbedaan bukan kendala menciptakan persatuan dan kesatuan, justru menjadi kekayaan kita," ucapnya.
Walau berbeda-beda, bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. "Takdir Indonesia memiliki beragam suku, budaya, bahasa, dengan ideologi Pancasila. Ini merupakan karunia Tuhan," ungkapnya.
Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai bertajuk "Melalui hikmah hari pahlawan ke-71 tahun 2016, Kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Kokoh".
Dalam apel tersebut, dilakukan pembacaan dan penandatangan deklrasi Kebhinekaan Cinta Damai. Penandatangan dilakukan tokoh agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Koorda DKI Jakarta, Keluarga Besar Putra-Putri Polri, Pokdar Kamtibmas, Kapolda Metro, Kodam Jaya, Plt Gubernur DKI Jakarta, dll.(bh/as) |