Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Selebriti    
Festival
Politik dan Aktivisme Warnai Panggung Festival Cannes
Monday 21 May 2012 10:49:46
 

Festival di Perancis yang ke 65 dimulai dengan “Moonrise Kingdom,” dengan aksi Sacha Baron Cohen (Foto: washingtonpost)
 
PERANCIS (BeritaHUKUM.com) - Tidak biasanya Festival Film Cannes diasosiasikan dengan politik dan aktivisme. Namun, kedua hal tersebut terasa mengisi udara lembab Jumat kemarin, ketika berita mempublikasikan bahwa Harvey Weinstein memperoleh dokumenter "The Oath of Tobruk," sebuah film tentang kejatuhan Muammar Qadaffi karya filsuf Perancis Bernard Henri-Levy's, beserta "Code Name Geronimo," sebuah film fitur genre drama-aksi karya John Stockwell, tentang pencarian Osama bin Laden.

Spekulasi segera meruap. Muncul pertanyaan apakah apakah Weinstein akan mencoba mengirimkan film karya Stockwell ke bioskop sebelum pemilihan November, juga sebelum film Kathryn Bigelow yang bertema sama beredar. Hal ini diperkirakan dalam rangka mendukung upaya pemilihan kembali Presiden Obama.

Setelah itu, Sean Penn bersema model Petra Nemcova dan sutradara Paul Haggis menggelar konferensi pers demi memperoleh penggalang dana untuk upaya kemanusiaannya di Haiti. Penn yang langsung bepergian ke penjuru-penjuru Haiti setelah gempa besar pada 2010 dan tidak pernah meninggalkan negara itu, kini berfokus membangun pendukung akar rumput. Tindakan tersebut agar memastikan presiden baru Haiti, Michel Martelly memiliki waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dalam memperkokoh kemajuan bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan bangunan sipil, seperti yang dilansir washingtonpost pada Jumat (18/5).

Tapi, dia juga memiliki saran untuk presiden negara asalnya. Mengutip sejarah Amerika tentang budak Afrika yang berjuang memperoleh kebebasan dan otonomi, dia mengatakan, "Sebagai persembahan untuk hal itu, sekarang waktunya presiden Amerika Serikat yang elegan dan kokoh berdiri bersisian dengan harapan baru ini serta presiden baru di Haiti, Michel Martelly."

"Saya dapat melihat presiden (bertemu) mungkin di Florida, tempat ada banyak diaspora dari Haiti. Dan tempat itu tidak akan menyakiti upaya partai Demokrat di Amerika dan Florida ketika memulai dialog," tambah Penn.

Ketika Haggis diminta pendapatnya tentang apa yang bisa dan seharusnya dilakukan Washington, dia mengatakan, "Saya serahkan politik pada orang yang mengetahuinya. Orang seperti Sean."(wsp/yga)



 
   Berita Terkait > Festival
 
  Festival Budaya Bahari Internasional Bakal Digelar di Pulau Tidung
  Terjun Payung, Tari Kecak di Dasar Laut, Prajurit Marinir Meriahkan Buleleng Bali Dive Festival 2015
  Dewan Kreatif Rakyat Selenggarakan Festival Film Internasional untuk Perempuan
  Festival Cisolok Bangkitkan Budaya Banten Kulon
  Christina Perri dan Bobby McFerrin akan Ramaikan Java Jazz Festival (JJF) 2015
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2