SAMARINDA, Berita HUKUM - Insiden kasus pemukulan disertai pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa oknum warga Lewonara, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap Haji Salwa, tokoh warga Lamahala Kecamatan Adonara Timur pada, Senin (19/11) lalu sekitar pukul 09.30 Wita, sehingga memicu insiden keributan di Mapolsek Adonara Timur, kini salah seorang pelaku sudah diamankan oleh tim Reskrim Polres Flotim dan membuat situasi kini menjadi kondusif.
Hal tersebut di katakan Kapolsek Adonara Timur, Iptu Ferdy Ballanepa ketika dikonfirmasi pewarta BeritaHUKUM.com pada, Jumat (24/11).
Dijelaskan Kapolsek Iptu Ferdy bahwa menurut laporan korban pemukulan Haji Salwa yang diterima Polsek Adonara Timur pada, Senin (19/11) lalu, dimana Polsek Adonara Timur bekerjasama dengan Polres Flotim hingga pelakunya sudah diamankan dan saat ini dalam penyidikan oleh tim Reskrim Polres Flotim.
"Pelakunya telah kita amankan dan saat ini masih dalam penyelidikan Polres, karena ini menyangkut dua desa maka penyidikannya diambil alih Polres," ujar Ferdi, Jumat (24/11).
Ketika ditanya mengenai insiden pemukulan terhadap Haji Salwa yang dilakukan beberapa oknum warga Lewonara, namun kenapa hanya satu tersangka yang diamankan? Kapolsek Ferdi mengatakan sesuai laporan korban pelakunya kita sudah amankan.
"Sesuai laporan korban pelakunya kita amankan, namun saat ini masih dalam pengembangan, kalau masih ada pelaku lain tetap akan kita amankan," ujar Ferdi.
Untuk diketahui bahwa kasus ini bermula ketika Haji Salwa Sangaji, orang tua yang juga sebagai salah seorang tokoh adat di desa Lamahala Jaya yang dipukul/ dikeroyok oleh beberapa orang oknum asal desa Lewonara, di saat ia bersama petugas BRI cabang Eaiwerang yang hendak melihat tanah yang akan dilelang, di daerah desa Belle yang juga masuk Kecamatan Adonara Timur, Senin (19/11) lalu sekitar pukul 09.30 wita.
Seperti diberitakan sebelumnya, serta dari beberapa status di media sosial Facebook yang muncul dimana korban Haji Salwa Sangadji saat tiba di lokasi obyek tanah yang akan dilelang bersama pegawai BRI, langsung di serang oleh beberapa oknum, hingga kopiah hajinya yang putih jatuh dan di injak-injak serta leher korban disandarkan parang oleh pelaku dengan ancaman membunuh.
Persoalan inilah yang memicu emosi para warga pemuda Lamahala yang berbondong-bondong memenuhi Markas Polsek Adonara Timur, hingga terjadinya keributan yang tidak dihindarkan karena diduga laporan/pengaduan yang kurang direspon oleh Kepolisian.
Keterangan yang diperoleh pewarta melalui akun Facebook Samboja Guhir, Jumat (24/11) sekitar pukul 13.00 Wita menulis:
"SALAM LAMAHALA JAYA.
Air adalah salah satu rahasia Allah swt. Yang tak ada habisnya. Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa. Makna hidup terkandung didalamnya. Allah SWT. menegaskan, "sesungguhnya, telah Kami jadikan dari air segala sesuatu itu hidup. Olehnya itu Pada hari ini tertanggal 24 november 2018 atas nama pemuda lamahala mengucapkan proficiat buat Kepolisian Resort Flotim terkhusus Bapak Kapolres Flotim yang telah mempercayakan Bapak MR. SUKSIN. Setelah kami mendengar langsung penjelasan secara detail oleh Bapak maka singkronglah sudah. Olahnya itu, disampaikan kepada seluruh pemuda lamahala bahwa Kasus ini dalam pengembangan dan WAJIB TUNTAS. Mohon bersabar dan Mari sama2 kita berikan dukungan kepada kepolisian agar kasus ini cepat diselaesaikan. TAKBIRRR."(bh/gaj) |