JAKARTA, Berita HUKUM - Jelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang, Calon Presiden Prabowo Subianto kembali diserang kampanye hitam (black campaign) oleh pihak lawan. Prabowo dituding memiliki hubungan bisnis dan didukung oleh pengusaha kelas dunia, Nathaniel Philip Rothschild.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djodjohadikusumo mengatakan, isu tersebut kerap diembuskan lawan saat Prabowo menjalani proses kompetisi demokrasi.
"Itu kabar tidak benar. Saya kira sudah berulang kali saya menyampaikan hal ini. Prabowo kenal baik dengan Nat Rothschild, tapi tidak memiliki hubungan bisnis," ujar Hashim, Kamis (23/8).
Hashim yang juga adik kandung dari Prabowo ini tidak membantah bila Prabowo kerap berbisnis di luar negeri. Namun, dia membantah keras bila kakaknya dituding memiliki hubungan bisnis dengan keluarga Rothschild. Dalam kesempatan ini, Hashim juga meluruskan bahwa Rothschild bukanlah orang Yahudi seperti yang sering digaungkan netizen.
"Nat Rothschild itu pengusaha Inggris yang beragama Kristen. Ibunya adalah orang Kanada beragama Kristen. Bukan Yahudi sepeti yang sering dihembuskan," jelas Hashim.
Menurutnya, kita tidak bisa menutup diri dengan pihak asing. Pasalnya, Indonesia adalah negara yang terbuka dan bersahabat. "Yang tidak boleh itu kita menjadi budak asing dan aset negara dikuasai asing. Itu yang tidak boleh," tegas Hashim.
Sebagaimana diketahui, Prabowo kerap diserang terkait hal ini di sosial media. Bahkan, pihak yang tidak bertanggung jawab kerap membuat dan menyebarkan meme terkait hal ini. Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menjatuhkan citra Prabowo yang selama ini kerap vokal bersuara tentang aset Indonesia yang sudah dikuasai pihak asing.
"Fitnah itu tidak baik lah. Saya mengajak semua pihak mari berkampanye dan berkompetisi dengan cara-cara yang baik, positif dan beradab," demikian pungkas Hashim.(gmc/ar/ra/bh/sya) |