PRANCIS, Berita HUKUM - Petugas bea cukai Prancis menyita sejumlah besar obat palsu yang diimpor dari Cina pada akhir Februari. Mereka menyatakan bahwa penyitaan ini adalah yang terbesar di Uni Eropa sejauh ini.
Hampir 2,5 juta dosis obat palsu untuk gangguan kesehatan seperti diare, sakit kepala, dan disfungsi ereksi disita di pelabuhan sebelah utara Prancis, Le Havre.
Obat-obatan itu disembunyikan dengan menggunakan label teh.
Eksekutif bea cukai Prancis mengatakan bahwa, beberapa obat itu berbahaya karena mengandung komposisi ramuan aktif yang salah yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.
Sementara, sebagian lainnya tidak memiliki kandungan ramuan aktif yang berarti penipuan terhadap konsumen. Bea cukai Le Havre menyita puluhan ribu produk palsu setiap tahunnya seperti televisi, telepon genggam, baju, dan obat-obatan yang sebagian besar tiba dari Cina untuk kemudian dikirimkan ke berbagai negara Afrika seperti Nigeria.
Masalah obat palsu produksi Cina menjadi sorotan tahun lalu saat pemerintah Cina melakukan penangkapan dan menutup puluhan farmasi di internet yang tidak memiliki izin.
Menurut kelompok penelitian medis AS, Pusat Obat-obatan untuk Kepentingan Publik perdagangan obat palsu adalah bisnis yang sangat menguntungkan dan menghasilkan 55 miliar euro (Rp877,8 triliun) di seluruh dunia pada 2010.(BBC/bhc/sya)
|