Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden
Presiden: Panglima TNI dan Kapolri Akan Diganti
Monday 08 Apr 2013 09:35:25
 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jendral Timur Pradopo akan diganti pada Agustus atau September nanti.

“Panglima TNI akan memasuki masa pensiun. Kapolri sebenarnya sampai Januari tahun depan. Tapi, karena Kapolri memiliki tugas penting berkaitan dengan Pemilu 2014, jutsru penggantiannya tidak bisa mendekati tahun ini,” kata Presiden SBY dalam wawancara dengan Majalah Tempo, edisi 8-14 April ini.

Dalam wawancara yang dilaksanakan di Wisma Negara, Jakarta, Minggu (6/4) itu, Presiden SBY menyebutkan, Panglima TNI diganti karena faktor usia. Adapun untuk Kapolri, perlu figur baru yang cakap dan bisa menjalankan tugas. Tidak hanya mengamankan Pemilu 2014, tapi juga mengatasi berbagai gangguan keamanan.

Apakah tidak puas dengan Kapolri sekarang? “Saya tidak menyatakan seperti itu. Permasalahan yang menyangkut keamanan masyarakat memang kompleks. Tidak mudah menyalahkan Kapolri,” ujar Presiden SBY.

Mengenai masih sering terjadinya konflik antar prajurit TNI – Polri sebagaimana terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu, Presiden SBY mengingatkan bahwa kejadian seperti itu sepanjang ada TNI – Polri. Bahkan sekian tahun lalu, lebih dahsyat lagi.

“Saya sebenarnya melihat kedekatan antara Panglima TNI dan Kapolri, antara Pangdam dan Kapolda. Tapi yang justru sering saya lihat adalah pada tingkat komandan lapangan. Mereka semestinya lebih peka terhadap situasi yang dihadapi. Mereka seharusnya lebih dekat dengan anak buah. Sensitif pada keganjilan, sehingga kemungkinan bentrok bisa dicegah,” papar Presiden SBY.

Lapas Cebongan

Dalam kesempatan itu Majalah Tempo juga menanyakan masalah penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta, yang dijawab Presiden SBY bahwa semenjak diberi tahu kejadian tersebut oleh Panglima TNI dan Kapolri, ia sudah mengeluarkan instruksi jelas: ungkap, usut, temukan pelakunya, dan tegakkan hukum dengan tegas tapi juga adil.

Kepala Negara menegaskan, ia tidak pernah membenarkan tindakan main hakim sendiri. Tapi para oknum prajurit Kopassus yang melakukan penyerbuan dan kemudian membunuh empat orang tersangka pembunuh Serka Heru Santoso menyatakan hanya membela atasan, koleganya yang dibunuh secara sadis. “Saya lega dan senang karena mereka segera mengaku. Tanpa interogasi berhari-hari,” ucap SBY.

Mengenai kemungkinan para pelaku penyerbu Lapas Cebongan diadili di pengadilan sipil, menurut Presiden SBY, ia tidak boleh mengurus masalah teknis seperti itu. Ia menyarankan Tempo sebaiknya menanyakan masalah itu kepada Panglima TNI dan Kapolri. “Bagi saya, yang penting pengadilan itu adil. Yang penting rakyat merasa hukum di negaranya ditegakkan,” tegas SBY.(ws/mt/skb/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Presiden
 
  Syarief Hasan: Kita Harus Taat Konstitusi dan Demokrasi
  Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Melalui Dekrit, HNW: Indonesia Negara Hukum, Bukan Negara Kekuasaan
  HNW: Usulan Projo Masa Jabatan Presiden 2,5 Periode Tak Sesuai Dengan Konstitusi
  HNW: Kejagung Harus Usut Perusahaan Sawit Yang Sponsori Penundaan Pemilu
  HNW Mengajak Bangsa Indonesia Konsisten Menjalankan Konstitusi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2