Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Nobel
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos Raih Nobel Perdamaian
2016-10-08 15:10:46
 

Presiden Juan Manuel Santos bertekad menghidupkan kembali kesepakatan damai dengan FARC.(Foto: nobelprize.org)
 
NORWEGIA, Berita HUKUM - Nobel Perdamaian 2016 dianugerahkan kepada Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, atas keteguhannya dalam mengupayakan perdamaian untuk mengakhiri perang saudara selama 50 tahun lebih.

Presiden Santos sudah menandatangani kesepakatan damai dengan Timoleon Jimenez, pemimpin kelompok pemberontak FARC, namun rakyat Kolombia menolaknya lewat referendum, Minggu 2 Oktober.

Sekitar 50,24% suara dalam referendum menentang perjanjian tersebut. Para pengkirik kesepakatan damai berpendapat terlalu banyak konsesi yang diberikan kepada pihak pemberontak.

Namun Komite Nobel Perdamaian di Oslo, Norwegia, berpendapat Presiden Santos tetap berjasa dalam mengupayakan perdamaian.

"Penghargaan seharusnya dilihat sebagai penghormatan kepada rakyat Kolombia," kata Kaci Kullmann Five, Ketua Komite Nobel Perdamaian, saat mengumumkannya, Jumat 7 Oktober.

Presiden Santos sudah berjanji akan menghidupkan kembali kesepakatan yang sudah ditolak oleh referendum.

Perang saudara di Kolombia diperkirakan sudah menewaskan sekitar 260.000 orang dan lebih dari enam juta orang harus mengungsi dari rumahnya.

Sebelumnya Komite Nobel mengumumkan penghargaan Nobel Kimia 2016 diraih oleh Jean-Pierre Sauvage, Sir Fraser Stoddart, dan Bernard Feringa.

Ketiganya dianggap berjasa dalam merancang mesin pada skala molekul yang membantu pengembangan mesin-mesin berukuran amat kecil di dunia. Sauvage, Stoddart, dan Feringa berjasa dalam pengembangan mesin terkecil.

Sementara penghargaan Nobel Fisika untuk tahun 2016 juga dianugerahkan kepada tiga ilmuwan, yaitu David Thouless, Duncan Haldane, dan Michael Kosterlitz. Ketiganya merupakan kelahiran Inggris namun kini tinggal dan bekerja di Amerika Serikat.

Temuan ketiganya -terkait dengan bentuk aneh dari zat- telah membantu ilmuwan-ilmuwan lain merancang materi yang baru.

Yoshinori Ohsumi dari Jepang meraih Nobel Kedokteran.

Adapun Nobel Kedokteran diraih ahli biologi dari Jepang, Yoshinori Ohsumi, yang dianggap berjasa atas penemuannya tentang degradasi dan daur ulang sel dalam proses yang disebut sebagai autofagi.

Satu lagi yang masih ditunggu adalah pemenang Nobel Kesusastraan.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2