JAKARTA, Berita HUKUM - Ajang kumpul developer BlackBerry 10 Jam World Tour yang diselenggarakan di Jakarta laris manis. Tempat duduk yang disediakan, sebanyak 250 kursi, habis dalam 6 jam.
Menanggapi sambutan antusias terhadap ajang tersebut, Sekditjen Aplikasi Telematika
Kementerian Kominfo dan Pelaksana Tugas Direktur Pemberdayaan Industri Telematika, Djoko Agung menantang Research in Motion (RIM) untuk turut menumbuhkan industri TIK lokal di tanah air.
"Ada OS yang jadi tolak ukur utama yaitu Apple, Android dan BlackBerry. Banyak aplikasi yang sudah ditawarkan di dalamnya, tapi mayoritas adalah pengembang asing," ujarnya, di Jakarta, Selasa (10/7).
"Kami menghimbau RIM untuk lebih aktif membangun potensi developer Indonesia, sehingga bisa memberikan benefit seimbang dan menumbuhkan technopreneurship di Indonesia," imbuhnya.
Dia mengatakan, meskipun saat ini sejumlah besar aplikasi di BlackBerry App World diwarnai oleh asing, saat ini jumlah para developer lokal semakin bertambah. Pengguna BlackBerry di Indonesia pun termasuk salah satu yang paling besar di dunia.
"Pengguna BlackBerry ada sekira 6 juta atau sekira 8 persen dari pengguna 77 juta pengguna BlackBerry di dunia," kata Djoko.
"Indonesia sampai saat ini masih menjadi pasar yang sangat baik. Tiap tahun terjual sekira 1 juta perangkat BlackBerry di sini. Untuk itu perlu bagi RIM prioritaskan developer Indonesia sehingga mampu mengembangkan ekosistem bagi developer," tambahnya.
Mereka juga mengharapkan RIM bisa mengembangkan potensi-potensi tersebut dari kota selain Jakarta. Sementra itu, Head of Developer Relations Asia Pacific at Research In Motion (RIM), Sarim Aziz mengatakan BlackBerry 10 Jam World Tour ini meraih sambutan hangat dari para pengembang lokal.
Jumlah 250 kursi yang disediakan RIM, habis dalam waktu 6 jam sehingga mereka memutuskan untuk menambah jumlahnya. "Kami putuskan menambah 100 kursi lagi, dan 3 jam kemudian tambahan tersebut habis. Ini menandakan antusiasme besar dari para developer si sini," pungkasnya.(bhc/nto) |