JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi demo puluhan ribu buruh hari ini kembali mendatangi Istana Negara Jakarta, untuk menolak UU No. 40 BPJS tahun 2011. Para buruh ini tergabung dari Front Nasional, seperti ASPBI, KSPSI, SPN, SBSI92, GASPERMINDO, GSBI, FsPBUMN, FNPBI, SPINDO, SBMI, DKR, PPMI/BIMA, SPRTMM, SPTJR, dan FSPOI). Mereka melakukan aksi konvoi dengan kendaran roda dua dan metro mini dari jalan Senen Raya menuju Istana Negara Jakarta Pusat, Rabu (21/10).
Dalam aksi konvoi ini mereka mangatakan bahwa, "kami akan mengepung Istana dan akan meminta pembatalan UU No. 24 Tahun 2011", ujar salah seorang pendemo yang dijumpai pewarta BeritaHukuM.com.
Aksi mereka hari ini juga mempertegas penolakan untuk membayar iuran sebesar Rp 27000/ bulan atau sekitar 2% dari upah bulanan mereka. Serta mereka juga menolak 'bagi siapapun yang tidak membayar iuran, maka tidak berhak menerima pelayanan kesehatan'.
Selain itu, mereka juga menuntut tolak UU No. 40 tahun 2011 tentang BPJS, dan UU N0. 24 tahun 2004 tentang SJSN. Karena, UU BPJS merupakan suatu bentuk penghianatan terhadap rakyat.
Aksi buruh kali ini memacetkan total jalanan raya yang dilewatinya dari jalan Senen Raya menuju Istana Negara. Tetapi tidak tampak ada pengawalan dari aparat Kepolisian di sepanjang jalan yang dilalui para pendemo tersebut.
Sementara itu, menurut pantauan pewarta BeritaHUKUM.com bahwa, aksi kali ini cukup besar sehingga massa buruh tidak dapat diprediksi, dan kemungkinan berjumlah diatas 15 ribu. Karena dengan iring-iringan Bus yang tiada habis -habisnya sejak pukul 10:50 WIB tadi.
Mereka menolak UU No. 40 BPJS dan UU No. 24 SJSN, karena kedua UU tersebut merupakan suatu pembodohan dan melukai hati rakyat, dikarena rakyat juga diwajibkan untuk membayar iuran juga. Sedangkan pengusaha juga mengancam penjara 8 tahun bila tidak mengikuti aturan tersebut.
"Masalahnya, ya kita dipaksa ikut asuransi yang pelayanan dan faedahnya belum tentu dapat membantu dan sesuai dengan yang kita harapkan. Kami akan terus menolak UU No. 40 BPJS dan UU No. 24 SJSN pada tangal 27 November mendatang, serta kami akan turun dengan massa yang lebih besar untuk kembali mengepung Istana dan DPR RI," ujar salah seorang Pendemo.
Hingga berita ini diturunkan belum semua massa aksi tiba di Istana Merdeka Jakarta yang bergabung dengan para pendemo.(bhc/put) |