JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menyatakan, patrol gabungan antara Polda Metro Jaya dan Polisi Militer (POM) TNI, berhasil menjaring 200 anggota geng motor.
“Mereka ditangkap karena melakukan aksi balap liar di kawasan Tangerang, Banten. Dan telah diamankan di Polres Tangerang,” ujar Rikwanto saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/4).
Meski demikain, Rikwanto menambahkan, sebagian besar dari mereka sudah dibebaskan. “Sebagian besar hanya didata aparat kepolisian saja. Hanya beberapa yang diperiksa aparat karena kedapatan membawa senjata tajam. Seperti celurit dan pisau,”tambahnya.
Lebih lanjut, Rikwanto menjelaskan, penangkapan ratusan anggota geng motor ini bermula saat patroli gabungan Polisi dan TNI dilakukan di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin malam. Saat patroli tiba, ternyata ada kerumunan massa geng motor. "Mereka mencoba melarikan diri sampai akhirnya dikepung oleh patroli bersama sehingga bisa kami giring 200 orang lebih. Tidak ada anggota dalam penjaringan itu,"jelasnya.
Seperti diketahui, belakangan ini terjadi serangkaian aksi geng motor di Jakarta. Aksi itu bermula dari tewasnya Kelasi Arifin, staff khusus Panglima Armada Kawasan Barat (Armabar) TNI AL, pada tanggal 31 Maret 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara.
Setelah itu aksi balas dendam dilakukan atas tewasnya Arifin pada tanggal 7 April 2012 di SPBU Shell Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara dan pada tanggal 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Satu orang tewas dalam peristiwa tersebut yakni Soleh.
Sepekan kemudian, aksi serupa kembali terjadi di delapan lokasi di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada tanggal 13 April 2012. Sekitar 200 orang pria berbadan tegap yang mengendarai sepeda motor melakukan konvoi dan menyerang para pemuda mulai dari Tanjung Priok-Warakas-Salemba Raya-Pramuka.
Satu orang tewas yakni Anggi Darmawan. Sudah ada belasan orang terluka akibat ulah brutal kelompok ini. Polisi masih menelusuri para pelaku dari rangkaian peristiwa itu. Saksi mata di lokasi kejadian menuturkan bahwa para pelaku berambut cepak dan berbadan tegap. Intonasi suara saat membentak para korban juga sangat tegas.
Dugaan ini diperkuat dengan rekaman kamera CCTV di Circle K SPBU Shell Sunter. Di sana, ada beberapa orang yang mukanya terlihat jelas. Mereka berambut cepak dan memakai kaos ketat warna biru tua. Untuk menelusuri pelaku, polisi bekerja sama dengan POM TNI. (kmc/rob)
|