JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta makin gencar melakukan operasi penertiban terhadap sopir angkutan kota (angkot). Dalam razia kali ini, petugas berhasil menjaring serta menilang 138 sopir, karena tidak menggunakan seragam serta tidak memiliki Kartu Pengenal Pengemudi (KPP) dan Kartu Pengenal Anggota (KPA).
Banyaknya sopir Angkor yang terkena razia itu, memperlihatkan tidak menimbulkan efek jera bagi sopir. "Untuk hari ini, kai berhasil menilang 138 sopir. Memang belum terlihat efek jera yang siginifikan. Tapi di lapangan, para sopir sudah mulai memperlihatkan kepatuhan,” kata Kadishub DKI Jakarta, Udar Pristono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/12).
Menurut dia, razia ini dilakukan di sejumlah terminal yang tersebar di Jakarta. Rinciannya, 35 sopir ditilang di Terminal Pulogadung, 28 sopir ditilang di Terminal Kampung Rambutan, 18 sopir di Terminal Grogol, 24 sopir di Terminal Pasar Minggu dan 33 sopir di Terminal Tanjungpriok. "Kami berharap penertiban ini dapat meningkatkan disiplin para sopir," katanya.
Selama lima hari razia, jelas dia, Dishub telah menindak 766 sopir. Mereka rata-rata tidak menggunakan seragam, KPP dan KPA. Hingga akhir Desember 2011 ini, Dishub hanya memberikan sanksi tilang kepada sopir yang tidak memiliki kelengkapan. Pada Januari mendatang, sanksi akan ditingkatkan dengan pembekuan izin operasi selama 16 minggu hingga pencabutan izin operasi.(bjc/irw)
|