KONGO, Berita HUKUM - Direktur Eksekutif Program PBB mengenai HIV/AIDS (UNAIDS), Michel Sidibe, pada hari Rabu lalu (9/10), memuji upaya pemerintah Republik Kongo dalam memerangi HIV/AIDS secara umum, terutama dalam pengurangan penularan dari ibu ke anak yang banyak merengut korban di benua Africa.
"Republik Kongo adalah salah satu negara Afrika yang telah menunjukkan bahwa kita dapat mengendalikan infeksi ini dan kita secara signifikan dapat mengurangi jumlah infeksi baru. Hal ini menjadi salah satu negara yang telah berhasil mengurangi tingkat infeksi virus HIV dan AIDS baru sebesar 22 persen dan kami percaya bahwa pada tahun 2015, mendatang kita hanya akan memiliki antara 2 sampai 3 persen penderita infeksi maksimum, suatu perkembangan yang sangat besar," katanya, seperti dikutip kantor berita Xinhua, setelah pertemuan dengan Menteri Kesehatan Kongo Francois Ibov.
"Dalam hal ini, kita ingin melihat Republik Kongo menjadi negara pertama yang mengumumkan bahwa tidak ada anak yang lahir dengan AIDS. Saat ini, hanya 5 anak yang lahir setiap hari dengan AIDS. Tapi saya percaya bahwa Kongo mampu memastikan kedepan agar generasi yang bebas dari AIDS dan kami akan mendukung upaya pemerintah Kongo dalam hal ini, "ujar Sidibe.
Dia mengatakan bahwa, "pihaknya akan bekerja dengan Yayasan Ibu Negara Kongo Antoinette Sassou Nguesso yang konset bergerak dalam upaya kampanye memerangi AIDS di negara itu," tambahnya.
Dia juga mendesak pemerintah untuk menjamin koordinasi yang baik dalam pengelolaan stok obat untuk memastikan bahwa distribusi yang sama bisa terus tanpa gangguan.
Sidibe yang melakukan kunjungan ke Republik Kongo, diperkirakan akan bertemu dengan negara Presiden Denis Sassou Nguesso dan organisasi serta lembaga kemasyarakat sipil, pada hari ini Kamis, (10/10).
Data statistik resmi yang dirilis tahun lalu menunjukkan bahwa di Republik Kongo, sebanyak 83.000 orang menderita HIV/AIDS dan 44 persen dari mereka memperoleh manfaat dari pengobatan anti-retroviral (ARV). Sebanyak 7.900 kasus baru HIV dilaporkan setiap tahun dan pada tahun 2011, 4.600 orang meninggal akibat menderita AIDS.(bhc/xha/put) |