JAKARTA, Berita HUKUM - Beberapa waktu lalu, mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Yogya, dikepruk oleh orang-orang yang mengaku sebagai simpatisan PDI dan pendukung Jokowi. Peristiwa kebrutalan tersebut memancing sikap dan aksi solidaritas banyak mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia.

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, misalnya, pada Sabtu lalu (28/6) mengeluarkan pernyataan sikap yang mengecam tindakan tak beradab itu. Mereka juga menyatakan menolak mendukung Jokowi. Mereka kemudian malah mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Presiden-wakil presiden No 1 Prabowo-Hatta.

Di Banten, Rabu kemarin (2/7), Koalisi Mahasiswa Banten melakukan aksi simpatik menggalang tanda tangan warga untuk memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Aksi mahasisiwa dari sejumlah kampus di Serang tersebut dilakukan dengan jalan kaki dari Islamic Center menuju Alun-Alun Kota Serang.

Mereka juga membawa sejumlah pamflet bertuliskan ajakan untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta serta membawa kain putih untuk warga yang ingin membubuhkan tanda tangannya, sebagai bentuk dukungan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1.

"Kami memberikan mandat kepada calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta, untuk menjadi pemimpin negeri ini," kata kordinator aksi, Fakhrudin, seperti diberitakan Antara.

Meraka juga menyatakan siap mengawal dan menurunkan Prabowo-Hatta jika terpilih jadi presiden tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan janji dan aspirasi yang disampaikan masyarakat Indonesia.

"Negeri ini kaya raya dan luas, kita butuh pemimpin yang berani dan tegas untuk mengelola bangsa ini. Kami yakin pasangan Prabowo-Hatta akan mampu mengelola negeri yang penduduknya lebih dari 250 juta jiwa ini," kata Fakhrudin.

Sorenya, di kota tetangganya, Cilegon, juga di Banten, buruh dari berbagai organisasi buruh melakukan deklarasi sebagai relawan pendukung Prabowo-Hatta. Para buruh dari berbagai organisasi buruh di Serang akan bergabung dengan ratusan buruh lainnya, untuk memberikan dukungan dalam deklarasi pendukung Prabowo-Hatta di Kota CIlegon.

Di hari yang sama, namun di provinsi berbeda, yakni di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Semarang, aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Selamatkan Indonesia menggelar aksi dengan tajuk “mandat Mahasiswa untuk Prabowo-Hatta.”

Aksi yang digelar di kampus Universitas Diponegoro tersebut diikuti mahasiswa dari berbagai kampus. Mereka meneriakkan yel-yel, berorasi, dan menyampaikan pandangan-pandangannya.

“Bangsa dan negara Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar. Kekayaan alamnya berlimpah. Maka, banyak pihak yang ingin menguasai dan mengangkangi Indonesa. Kekayaan alam kita bisa menjadi berkah dan atau menjadi musibah, hal tersebut sangat bergantung pada keberpihakan pemimpin bangsa ini. Maka dari itu, pemimpin yang paham dan adalah die hard kedaulatan yang diperlukan bangsa ini!” kata Adhitia Pratama, koordinator aksi.

Dalam pandangannya, pasangan Prabowo-Hatta adalah pasangan calon presiden-wakil presiden yang memiliki ide sama berkaitan dengan kedaulatan bangsa dan negara. Di sisi lain, pasangan itu dinilai memiliki kapasitas dan kepahaman yang memadai berkaitan dengan penjagaan kedaulatan Indonesia. Mendasarkan pada pertimbangan itu, massa aksi Gerakan Mahasiswa Selamatkan Indonesia menetapkan untuk menitipkan mandat kepada pasangan capres Prabowo-Hatta.

“Indonesia harus tegak dan berwibawa di hadapan negara lain di dunia. Sebab, kita bangsa besar, Negara besar. Maka, dia yang memiliki visi dan kemampuan itu yang semestinya layak kita titipkan mandat. Kepada Prabowo-Hatta, kami titipkan mandat ini. Ingat, kami titip, akan kami ambil sewaktu-waktu jika kalian berkhianat!” kata Adhit.

Massa aksi menegaskan bahwa mereka bukan tim sukses dan atau bagian dari tim sukses sertai dari partai politik apa pun. “Kami tidak yakin dengan parpol-parpol, maka kami titipkan mandat ini langsung ke Prabowo-Hatta. Rakyat yang kami minta jadi saksi,” tutur Adhitia Pratama.

Tekad dan dukungan serupa juga dilakukan Aliansi Mahasiswa Se-Malang Raya, Jawa Timur. Mahasiswa yang hadir berasal dari beberapa kampus ternama. Aksi diisi dengan melakukan orasi dan deklarasi di depan kampus Universitas Brawijaya, Jalan Veteran,Kota Malang.

Pasangan Prabowo-Hatta juga mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di sekitar Jatinangor, Bandung. Mereka bergabung ke dalam Sayap Garuda Merah Putih dan menyatakan kesiapannya untuk memenangkan Prabowo-Hatta pada 9 Juli 2014 nanti.

Sehari sebelumnya, Selasa (1/7), Aliansi Mahasiswa Aceh menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subiato-Hatta Rajasa. Dukungan tersebut disampaikan dalam aksi damai di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyerahkan mandat dukungan mereka kepada Fikri Aziz, tim sukses Prabowo-Hatta di Aceh.

Pada hari Selasa yang sama itu, di Samarinda, Kalimantan Timur, mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Kaltim mendeklarasikan hal yang sama. Mahasiswa yang berasal dari Balikpapan-Penajam, Tenggarong, Samarinda, dan Bontang-Kutim itu mewakili puluhan kampus yeng tersebar di kota-kota tersebut.

Aksi diisi dengan melakukan long march dan berorasi di sekitar Taman Makam Pahlawan Samarinda. “Selama perhelatan pilpres ini, kami pelajari mulai dari track-record, membedah visi-misinya, mengkaji rencana program kerjanya, menggali informasi tentang mereka, lalu memutuskan menjatuhkan pilihan. Karena diam, kami yakini, bukanlah solusi terbaik untuk daerah dan bangsa kita hari ini,” ujar Izzul Islam, Koordinator Jaringan Mahasiswa Kaltim.

Izzul menambahkan, mahasiswa berkumpul di tempat ini untuk menyatakan sikap bahwa mahasiswa Kaltim menitipkan mandat kepada Prabowo-Hatta agar menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mau melakukan nasionalisasi Blok Mahakam, menanggulangi kerusakan lingkungan, dan mau memberikan porsi lebih besar anggaran kepada daerah di Kalimantan Timur sebagai buah kekayaan sumber daya alam yang daerah itu berikan ke pusat

“Sejak awal deklarasi kedua pasang calon, kami mengikuti betul perhatian yang diberikan Prabowo-Hatta kepada Kaltim. Hingga hari ini, pasangan yang tegas nyatakan ikrar selamatkan lingkungan hidup Kaltim, nasionalisasi Blok Mahakam, komitmen pemanfaatan batubara dan SDA alam lain untuk kemakmuran rakyat Kaltim khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah pasangan Prabowo-Hatta,” ungkap Izzul.

Jaringan Mahasiwa Kaltim juga menyerukan kepada seluruh mahasiswa, pemuda, dan masyarakat Kaltim untuk turut memberikan kepercayaan kepada Prabowo-Hatta memimpin Indonesia. “Apabila di kemudian hari Prabowo-Hatta mengkhianati kepercayaan ini, kami terdepan bergabung bersama barisan lain bisa menarik kembali kepercayaan dan mandat yang telah kami berikan. Merdeka!” kata Izzul.

Aliansi Mahasiswa Samber Nyawa Solo, Jawa Tengah, juga menggelar aksi “Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Menitipkan Mandat” di depan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Kenthingan. Dukungan itu berasal dari berbagai elemen mahasiswa di berbagai perguruan tinggi se-Solo Raya.

Sehari sebelumnya, Senin (30/6), mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Yogyakarta juga melakukan aksi deklarasi “Gerakan Nasional Mahasiswa Menitipkan Mandat” kepada pasangan Prabowo-Hatta Capres Cawapres No 1.(DJE/ASN/Ant/bhc/sya)