KABUL (BeritaHUKUM.com) – Ribuan warga kota Kabul, Afghanistan menghadiri prosesi pemakaman mantan Presiden Afghanistan, Burhanuddin Rabbani. Pasukan keamanan pun ikut dikerahkan untuk mengamankan jalannya acara tersebut.
Burhanuddin Rabbani tewas dalam serangan bom bunuh diri di kediamannya di Kabul, Selasa (20/09) lalu. Ketua Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan itu tewas dalam serangan bom di rumahnya di Kabul. Saat itu, ia sedang menemui dua anggota Taliban di kediamannya, ketika terjadi ledakan ini.
Seperti dilansir BBC, zona diplomatik Kabul dijaga ketat untuk menghindari kemungkinan serangan kelompok militan yang akan mengacaukan jalannya pemakaman. Semua jenis kendaraan bermotor dilarang melintas zona diplomatik. Selain itu, semua pelayat yang hadir menjalani pemeriksaan ketat.
Bahkan demi alasan keamanan daftar tamu penting terutama pejabat asing yang datang melayat sangat dirahasiakan. "Saya tak bisa mengatakan apakah ada pejabat internasional yang hadir demi keamanan mereka," kata anggota Dewan Tinggi Perdamaian, Mohammad Ismail Qamsiyar seperti diberitakan AFP.
Ribuan pelayat sudah berdatangan ke ibukota Kabul untuk menghadiri upacara pemakaman kenegaraan untuk Rabbani di Istana Presiden Afghanistan.
Presiden Hamid Karzai dipastikan ada di antara para pelayat yang akan memberikan penghormatan terakhir. Anggota militer lengkap dengan topi dan sarung tangan putih akan menjadi pembawa peti jenazah Rabbani yang dibalut bendera nasional Afghanistan.
Peti jenazah kemudian akan diletakkan di sebuah mimbar di luar istana kepresidenan. Selanjutnya, para pejabat negara secara bergantian akan datang ke mimbar dan membungkukkan badan tanda penghormatan. Rencananya jasad Rabbani akan dimakamkan di puncak sebuah bukit yang terletak di kota Kabul.(bbc/sya)
|