JAKARTA, Berita HUKUM - Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, Ruslan Buton dikabarkan telah dijemput Tim gabungan dari Polri dan TNI.
Penjemputan itu terkait dengan Surat terbuka Ruslan Buton yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan beredar viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Ruslan dijemput di Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, untuk selanjutnya dibawa ke Polres Buton.
Tampak dalam video penjemputan berdurasi 40 detik yang beredar di group WhatsApp, Ruslan Buton mengenakan kemeja putih lengan pendek dan celana jeans hitam. Ia pun sempat berpamitan dengan orang-orang disekitar lingkungannya.
Saat dikonfirmasi, Wakapolres Buton Kompol La Umuri membenarkan bahwa Ruslan Buton dijemput oleh aparat gabungan Polri dan TNI pada pukul 09.00 WITA, Kamis (28/5).
"Yang memimpin penjemputan di Desa Wabula Satu adalah Direktur Kriminal Khusus Polda Sultra. Kemudian ada juga dari pihak Mabes Polri, TNI, Brimob dan POM. Yang masuk ke dalam rumah hanya saya sendiri (Kompol La Umuri), selebihnya rombongan berada di luar," katanya, seperti dilansir lapan6online.
Diperiksa Secara Tertutup
La Umuri juga membenarkan jika pemanggilan Ruslan Buton berhubungan dengan postingan viral surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo di media sosial. Namun bagaimana proses lebih lanjutnya dia mengaku belum tahu.
"Belum bisa dipastikan karena pemeriksaannya dilakukan secara tertutup dari pihak Mabes Polri dan juga Polda Sultra," ucapnya.
Sebelumnya Ruslan Buton dalam surat terbukanya menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya revolusi rakyat jika Presiden Jokowi tidak mundur dari jabatannya.
"Bila tidak mundur, bukan menjadi sebuah keniscayaan akan terjadinya gelombang gerakan revolusi rakyat dari seluruh elemen masyarakat," kata Ruslan Buton dalam surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Lihat Youtube Viral Surat Terbuka Minta Jokowi Mundur, Ini Sosok Ruslan Buton
Klik disini. (dbs/lp6/bh/amp)