YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Presiden berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cepat dalam mengambil keputusan berinvestasi. Jangan menunggu APBN karena akan kehilangan momentum.
"Dengan demikian tidak ada stagnansi, tidak ada yang terlewat dari segi momentum, dan manakala pemerintah bisa mempercepat proses politiknya dari sisi APBN, maka dual track investment akan berjalan dengan baik dan tidak perlu saling menunggu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam arahannya pada pertemuan dengan dewan komisaris dan direksi BUMN di Ballroom Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Rabu (10/10) siang.
Sebelumnya, Presiden mengatakan, pentingnya BUMN mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi. Presiden juga senang melihat ada energi baru dari jajaran BUMN untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Saya dorong BUMN untuk betul-betul berdiri di depan untuk meningkatkan investasi," ujar SBY.
Saat ini pemerintah Indonesia terus menggalakkan mega proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Meskipun MP3EI belum mencakup seluruh pembangunan ekonomi yang dilakukan Indonesia, nilai investasi yang diperlukannya mencapai 500 miliar dolar Amerika Serikat hingga tahun 2025. Selain dari APBN, swasta dan BUMN juga diharapkan ikut memberikan kontribusi untuk sumber pendanaan.
Pada bagian lain arahannya, Presiden SBY meminta jajaran direksi BUMN melakukan langkah yang lebih nyata untuk ketahanan pangan dan energi serta transportasi yang ramah lingkungan. "Saya sungguh berharap BUMN di tahun-tahun mendatang bisa melakukan investasi yang nyata bersama swasta dibidang ketahanan pangan," tambahnya.
Manakala harus membutuhkan peraturaan pemerintah, lanjut SBY, pemerintah bisa mempercepat keluarnya peraturan pemerintah jika memang sudah mengetahui bahwa konsepnya jelas.(dit/pdn/bhc/rby) |