Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Presiden SBY
SBY: Akan Kehilangan Momentum Jika BUMN Menunggu APBN
Thursday 11 Oct 2012 12:39:54
 

Presiden SBY saat memberikan pengarahan kepada pimpinan BUMN di Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Rabu (10/10) siang (Foto: Ist)
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Presiden berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cepat dalam mengambil keputusan berinvestasi. Jangan menunggu APBN karena akan kehilangan momentum.

"Dengan demikian tidak ada stagnansi, tidak ada yang terlewat dari segi momentum, dan manakala pemerintah bisa mempercepat proses politiknya dari sisi APBN, maka dual track investment akan berjalan dengan baik dan tidak perlu saling menunggu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam arahannya pada pertemuan dengan dewan komisaris dan direksi BUMN di Ballroom Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Rabu (10/10) siang.

Sebelumnya, Presiden mengatakan, pentingnya BUMN mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi. Presiden juga senang melihat ada energi baru dari jajaran BUMN untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Saya dorong BUMN untuk betul-betul berdiri di depan untuk meningkatkan investasi," ujar SBY.

Saat ini pemerintah Indonesia terus menggalakkan mega proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Meskipun MP3EI belum mencakup seluruh pembangunan ekonomi yang dilakukan Indonesia, nilai investasi yang diperlukannya mencapai 500 miliar dolar Amerika Serikat hingga tahun 2025. Selain dari APBN, swasta dan BUMN juga diharapkan ikut memberikan kontribusi untuk sumber pendanaan.

Pada bagian lain arahannya, Presiden SBY meminta jajaran direksi BUMN melakukan langkah yang lebih nyata untuk ketahanan pangan dan energi serta transportasi yang ramah lingkungan. "Saya sungguh berharap BUMN di tahun-tahun mendatang bisa melakukan investasi yang nyata bersama swasta dibidang ketahanan pangan," tambahnya.

Manakala harus membutuhkan peraturaan pemerintah, lanjut SBY, pemerintah bisa mempercepat keluarnya peraturan pemerintah jika memang sudah mengetahui bahwa konsepnya jelas.(dit/pdn/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Presiden SBY
 
  Presiden SBY Serahkan Dokumen 10 Tahun Pemerintahan ke Arsip Nasional
  Bertemu 20 Netizen, Ibu Ani: Ini Sore Yang Menyenangkan
  Presiden SBY Terima Pimpinan DPR, DPD, dan MPR-RI
  Minggu Terakhir, Presiden SBY ‘Beberes’ Kantor
  'Bapak Presiden dan Ibu Ani, Kami Selalu Merindukanmu…'
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan PKPU Makon Ditolak, Asianet Menghormati dan Mengapresiasi Putusan Pengadilan Niaga Jakpus

Komisi III DPR Minta Presiden Prabowo Tarik Jabatan Sipil Anggota Polri Aktif Usai Putusan MK

Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Diduga Minta 'Jatah Preman' Rp 7 Miliar dari Nilai "Mark Up" Proyek Jalan

KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

Viral Konten Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Ini Klarifikasi AQUA

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2