JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan 3 simbol Menara Bendera setinggi 150 meter, di kawasan Indonesia Peace and Security Centre (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8).
Pada pidatonya, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menerangkan bahwa Patung Peacekeeper simbol perwujudan peran serta prajurit TNI untuk Misi perdamaian dunia.
"Ketiga simbol ini dimanifestasikan sebagai bentuk kepedulian terciptanya perdamaian dunia tersebut, memiliki karakteristik tersendiri. Patung Peacekeeper mencerminkan simbol perwujudan peran serta prajurit TNI dalam penugasan pasukan Misi Perdamaian PBB dengan desain kesiapan dan keperkasaan prajurit TNI".
Bahwa Pembangunan Kawasan IPSC, lanjutnya, merupakan gagasan Presiden RI yang muncul sepulang tugas dari Bosnia pada 1996, karenanya Patung tersebut juga merupakan hasil rancangan desain seniman Yogyakarta dengan menggunakan bahan utama perunggu seberat 13 ton.
"Selain itu di area patung dilengkapi dengan plaza dan taman seluas 1.200 m2," rincinya.
Sementara itu, Menara Bendera Merah Putih yang didirikan pada ketinggian 410 meter di atas permukaan laut, adalah Menara Bendera tertinggi di Indonesia dan tertinggi ke tiga di dunia.
Menara ini dijadikan sebagai salah satu simbol perjuangan Bangsa Indonesia. Menara Bendera tertinggi itu merupakan hasil rancang bangunan putra indonesia dengan konsep dasar berbentuk bambu runcing.
Struktur utama terbuat dari pipa besi galvanis (Seamless Steel) menggunakan sistem pole tower atau rangka tower seberat 309 ton yang di topang 7 kaki sebagai lambang Sapta Marga. Menara bendera ini dapat berputar 360 derajat Mengikuti arah angin.
"Sedangkan untuk bendera yang dikibarkan di menara tersebut, seberat 300 kg berukuran panjang 30 meter, lebar 20 meter terbuat dari bahan parasut yang tahan dari cuaca maupun angin," terang Purnomo.
Untuk Gong Perdamaian Dunia berstandar internasional memiliki karakteristik berat 250 kg, diameter 2 meter. Gong yang dibuat di Jepara tersebut menggunakan material logam kuningan yang dilapisi Emas 18 karat.
Selain meresmikan 3 simbol penjaga perdamaian, pada kesempatan itu Presiden RI juga menyaksikan atraksi terjun payung 99 personel gabungan TNI dan POLRI dari anjungan Canti Dharma IPSC. Sejalan dengan kegiatan peresmian. Di IPSC ini juga diselenggarakan kegiatan berupa 'Pesta Rakyat' yang menggelar berbagai macam lomba seperti balap karung, memindahkan belut, tarik tambang, dan panjat pinang, yang diikuti anggota TNI, prajurit mancanegara serta masyarakat umum di sekitar kawasan IPSC.
Turut hadir mendampingi Presiden SBY, Wakil Presiden RI Dr. Boediono, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, para Kepala Staf Angkatan serta sejumlah pejabat Kemhan dan Mabes TNI.(bhc//bar) |