JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono beserta delegasi akan melakukan kunjungan ke Swedia dan Amerika Serikat, 27 Mei hingga 2 Juni 2013. Kunjungan ke Swedia atas undangan Raja Carl XIV Gustav, sedangkan ke AS untuk menghadiri pertemuan kelima High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda.
Demikian rilis yang dikeluarkan Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, Jumat (24/5) malam.
Presiden akan bertolak dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (27/5) lusa. Tujuan pertama adalah Stockholm. Di ibukota Swedia ini Presiden melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Fredrik Reinfeldt, dan Ketua Parlemen Per Westerberg.
Dalam rangkaian pertemuan tersebut, akan dibahas isu-isu yang menjadi kepentingan kedua negara, utamanya di bidang ekonomi, lingkungan hidup dan perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, riset, dan teknologi. Rencananya, akan ditandatangani sejumlah nota kesepahaman, antara lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kesehatan.
"Kunjungan ini mencerminkan kedekatan hubungan bilateral kedua negara, akan digunakan untuk semakin memperkokoh kerja sama yang saling menguntungkan," kata Teuku Faizasyah.
Selain pertemuan dengan pejabat tinggi Swedia, Presiden SBY juga dijadwalkan menerima sejumlah CEO perusahaan terkemuka setempat, antara lain CEO Business Sweden, CEO IKEA, dan pemimpin perusahaan Investor AB. Melalui pertemuan tersebut diharapkan para pelaku bisnis utama Swedia akan semakin yakin atas potensi investasi di Indonesia.
Dari Swedia, Presiden beserta delegasi bertolak menuju New York, AS. Kunjungan ini dalam rangka menghadiri pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi PBB Mengenai Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Markas Besar PBB. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan terakhir panel setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, (September 2012), London (November 2012), Monrovia (Februari 2013), dan Bali (Maret 2013).
Presiden SBY akan memimpin langsung pertemuan ke-5 panel. Dalam pertemuan ini, SBY akan menmyampaikan laporan akhir panel serta pengesahan laporan tersebut. Selanjutnya, SBY atas nama ketua bersama dan anggota panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Di New York, Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk memaparkan laporan akjir panel tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.
"Pertemuan terakhir Panel di New York yang akan dipimpin oleh Presiden SBY menjadi kulminasi dari proses panjang penyusunan laporan panel terkait visi agenda pembangunan pasca 2015," Faizasyah menjelaskan.
Penyampaian laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB. "Sebagaimana halnya MDGs, agenda pembangunan pasca 2015 yang digariskan dalam Laporan Panel tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan negara-negara bangsa dalam menetapkan prioritas pembangunannya untuk jangka waktu 15 – 20 ke depan setelah tahun 2015," Faizasyah menambahkan.
Bertepatan dengan keberadaan Presiden di New York, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award. "Penghargaan diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan bergama, dan hubungan antarperadaban," ujar Faizasyah.
Presiden SBY dan Ibu Ani beserta delegasi akan meninggalkan New York pada 31 Mei dan dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2 Juni pagi.(har/pdn/bhc/opn) |