*Rangkuman: "cyberattack terbesar" di dunia telah ditemukan. Bisnis, universitas dan pemerintah adalah target utama dari serangan malware mencuri data.
IRAN (BeritaHUKUM.com) - Kaspersky Lab menemukan keberadaan sebuah virus komputer berbahaya yang menginfeksi banyak komputer di Iran serta negara-negara Timur Tengah. Virus yang disebut Flame ini disinyalir sebagai virus yang lebih besar dari Stuxnet dan Duqu.
Seperti dikutip dari situs zdnet pada Senin (28/5), Kaspersky menolak mengatakan siapa yang diduga sebagai pencipta Flame. Namun beredar kabar bahwa virus tersebut diciptakan oleh satu atau beberapa negara yang menciptakan Stuxnet. Selain itu, virus yang sangat rumit ini kemungkinan telah dikembangkan sejak lima tahun lalu.
Virus berbahaya ini ditemukan Kaspersky setelah agen telekomunikasi PBB memintanya menganalisis data pada program jahat di sepanjang Timur Tengah. Tujuannya ialah mencari virus penghapus data yang dilaporkan Iran.
Iran's National Computer Emergency Response Team berpendapat, virus Flame bisa saja berhubungan dengan serangan cyber yang baru-baru ini terjadi. Dalam kejadian tersebut, sejumlah besar data dalam sistem komputer milik Iran terhapus.
Sampai saat ini, para peneliti keamanan cyber belum mengetahui bagaimana cara program jahat tersebut bisa menginfeksi jaringan komputer. Namun, mereka telah mengidentifikasi sisi lemah Windows yang dimanfaatkan program jahat tersebut.
Virus Flame mampu mengenali arus lalu lintas jaringan (network traffic), punya kemampuan untuk mengambil screenshot dan merekam percakapan menggunakan microphone yang disematkan pada PC. Selain itu, program jahat ini juga bisa melakukan keylog dan input data.
Virus berbahaya ini juga memiliki kemampuan untuk mencuri banyak data dengan berbagai cara. Dibandingkan dengan Duqu serta Stuxnet, ukuran Flame jauh lebih besar yakni 20MB. Duqu hanya berukuran 300KB sedangkan Stuxnet hanya 500KB.(rtr/zdn/bhc/nto) |